Dalam rangka mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap kerja Fakultas Hukum Universitas Jember mengadakan kembali Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MBKM). Pada program magang kali ini sebanyak 25 mahasiswa ditempatkan di Kantor Pemerintah Kabupaten Jember dan ditempatkan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berbeda-beda. 6 diantaranya ditempatkan pada OPD Bagian Hukum Setda Kabupaten Jember. Menjadi bagian dari sistem pemerintahan melalui program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MBKM) adalah pengalaman yang berharga sekaligus menginspirasi bagi kami mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jember. Selama 4 bulan, kami berenam berkesempatan mengikuti program magang di Bagian Hukum Setda kabupaten Jember, yang memberikan perspektif mendalam tentang dinamika kerja di lingkungan birokrasi pemerintahan. Dalam kegiatan magang ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk menerapkan dan mempraktekkan secara langsung teori hukum yang dipelajari selama perkuliahan.
Sejak hari pertama penerjunan, suasana kantor langsung menyambut dengan kehangatan dan profesionalisme. Para staf hukum menyambut mahasiswa magang dengan antusias, siap membimbing dan berbagi pengetahuan praktis yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan. Setiap pagi dimulai dengan briefing singkat yang memberikan gambaran tugas-tugas harian, mulai dari mengerjakan administrasi seperti surat masuk dan keluar, kemudian membuat serta mengkaji draft naskah rancangan produk hukum daerah salah satunya adalah Peraturan Bupati hingga mengikuti kegiatan konsultasi hukum internal.
Salah satu pengalaman paling berkesan yakni kami berkesempatan dalam mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Pembuatan Produk Hukum Daerah yang diadakan oleh Bagian Hukum Setda Kabupaten Jember. Kami mendapatkan ilmu tentang bagaimana pembentukan produk hukum yang baik terbentuk dengan mempertimbangkan aspek filosofis, yuridis, dan normatif. Serta kami juga diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses penyusunan produk hukum daerah. Di sini, mahasiswa magang tidak sekedar menjadi pengamat, melainkan turut berkontribusi dalam melakukan pembuatan abstrak peraturan daerah, dan bahkan membantu dalam proses legal drafting terhadap rancangan peraturan daerah yang ada pada bagian hukum. Mentor atau pembimbing lapangan dengan sabar menjelaskan setiap tahapan, membuka wawasan kami tentang kompleksitas pembuatan regulasi yang sesungguhnya.
Tak hanya itu, program magang ini juga membuka wawasan kami akan pentingnya koordinasi antar-instansi. Mengikuti rapat koordinasi dan menyaksikan proses negosiasi dialog pembahasan rancangan peraturan bupati antar bagian, memberikan pemahaman baru bagi kami tentang bagaimana sebuah kebijakan lahir dari dialog dan kompromi yang matang. Bagi kami setiap pertemuan adalah ruang belajar yang tak ternilai harganya.
Tidak kalah serunya, tidak hanya diberikan kesempatan untuk mengurus berkas bantuan hukum namun kami juga turut dilibatkan langsung untuk terjun ke lapangan mengunjungi berbagai kecamatan di Jember untuk melakukan verifikasi data penerima bantuan hukum. Selain itu kami juga diberi kesempatan untuk mendampingi langsung proses persidangan perkara yang ditangani oleh Subbag Bantuan Hukum Bagian Hukum Setda Kabupaten Jember. Melalui kegiatan ini membuka pikiran kami tentang pentingnya bantuan hukum kepada masyarakat demi menjamin haknya untuk memperoleh keadilan tanpa memandang dan mendiskriminasi status sosial.
Berbicara terkait tantangan dalam magang tidak selalu datang dalam bentuk tugas berat. Kadang, hal sederhana seperti memahami budaya kerja pemerintahan menjadi pengalaman yang menantang. Kedisiplinan, ketelitian, dan kemampuan berkomunikasi menjadi kunci utama kesuksesan. Para mentor dari Bagian Hukum Setda Kabupaten Jember selalu menekankan bahwa di bidang hukum pemerintahan, setiap detail memiliki makna yang sangat penting. Oleh karenanya melalui kegiatan magang kali ini kami dapat membangun kepercayaan diri untuk terus mengembangkan kemampuan di bidang hukum pemerintahan.
Program MBKM di Bagian Hukum Setda Kabupaten Jember ini lebih dari sekadar praktik kerja. Ini adalah perjalanan transformasi, di mana mahasiswa tidak hanya belajar tentang hukum, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial, etika profesional, dan semangat pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan magang ini pesan yang dapat diambil, yakni bahwa program magang seperti ini bukan sekadar memenuhi syarat akademis, melainkan wahana emas untuk mengasah kemampuan, membangun jaringan, dan mempersiapkan diri menjadi profesional hukum yang kompeten dan bermartabat. Sebuah pengalaman yang tak terlupakan, yang akan selalu menjadi kenangan terindah bagi kami mahasiswa hukum dalam perjalanan akademik dan profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H