Lihat ke Halaman Asli

Eka Anisa Mega

Mahasiswi Sastra Indonesia

Nasib Ojek Pangkalan yang Tak Berpenghasilan di Tengah Pandemi

Diperbarui: 19 Desember 2020   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Depok- Pada maret 2020 telah menjadi bulan awal mula keberadaan virus Corona di Negara Indonesia. Tepatnya di Depok, Jawa Barat. Kasus ini bermula dari dua warga Depok yang dinyatakan positif COVID-19. Dengan berjalan nya waktu hingga akhirnya segala keputusan bersama diberlakukan lah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) guna untuk memutuskan rantai penyebaran virus.

Hingga seiring berjalannya waktu, banyak sebagian masyarakat yang merasa resah akan keadaan ekonomi nya, seperti hal nya seorang pekerja yang mempekerjakan dirinya sebagai Tukang Ojek. Dengan segala tekat yang dia lakukan guna memenuhi kebutuhan ekonomi nya karena merasa hidup tak selalu berjalan dengan ketergantungan bantuan dari pemerintah yang hanya sekedar bahan pokok saja.

Angka lonjakan pasien yang dikatakan positif ini semakin meningkat. PSBB membuat penghasilan pendapatan yang didapatkan pada sebelum adanya covid ini berubah sangat drastis.

"Kita biasa narik dari jam 5 subuh, dan baru akan mendapatkan penumpang di jam 12 siang. Saya biasa pagi sudah mendapatkan banyak penumpang namun semenjak ada covid ini hanya 1 sampai 2 penumpang saja dalam satu hari. Untuk bantuan kami para ojek hanya pernah menerima (Nasi Kotak) dari pengendara mobil saja. Sisanya saya hanya bisa berharap entah dari siapa" tutur dari salah satu tukang ojek saat ditemui.

Dalam pemaparan nya kita bisa menangkap bahwa sebagian pekerja ini membutuhkan bantuan lebih dari pemerintah, namun dengan profesi yang dimiliki apa boleh buat. Sebagian diantara nya hanya bisa berharap.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline