Lihat ke Halaman Asli

Eka Marini

Mahasiswa

Memperkukuh Pembaruan Hukum Islam Melalui Teori Masalat Agus Hermanto

Diperbarui: 22 April 2024   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pemikiran tentang pembaruan hukum Islam telah menjadi topik yang sangat relevan dalam konteks perkembangan sosial dan politik saat ini. Dalam menghadapi tantangan zaman modern, teori maslahat yang dikemukakan oleh Agus Hermanto memberikan pandangan yang berharga untuk memperkukuh pembaruan hukum Islam.

Pertama-tama, konsep maslahat atau kesejahteraan bersama dalam teori agus Hermanto menawarkan landasan yang kuat untuk menafsirkan hukum Islam secara kontekstual. Agus Hermanto menekankan bahwa hukum Islam haruslah dinamis dan responsif terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Dengan memperhatikan maslahat, hukum Islam dapat diinterpretasikan dan diterapkan secara fleksibel sesuai dengan keadaan zaman.

Kedua, pemikiran agus Hermanto mendorong untuk menjadikan prinsip maslahat sebagai pedoman utama dalam pembuatan kebijakan hukum Islam. Hal ini mengimplikasikan bahwa keputusan hukum Islam tidak hanya didasarkan pada aspek-aspek formal atau tradisional semata, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap kesejahteraan sosial dan keadilan. Misalnya, dalam konteks ekonomi, penafsiran hukum Islam yang didasarkan pada maslahat dapat mendorong adopsi prinsip-prinsip ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Selanjutnya, teori maslahat agus Hermanto mempromosikan prinsip keadilan sosial dalam pembaruan hukum Islam. Dengan mengutamakan kesejahteraan bersama, pembaruan hukum Islam dapat mengatasi disparitas sosial dan ekonomi yang ada dalam masyarakat. Agus Hermanto menegaskan bahwa hukum Islam haruslah menjadi instrumen untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan bagi semua lapisan masyarakat.

Namun, dalam menerapkan pemikiran agus Hermanto, perlu adanya keterbukaan terhadap berbagai sudut pandang dan interpretasi yang beragam. Karena konsep maslahat dapat diinterpretasikan secara subjektif, dialog dan konsultasi antara para ulama, cendekiawan, dan pemangku kepentingan lainnya sangatlah penting untuk mencapai kesepakatan yang inklusif dalam pembaruan hukum Islam.

Secara keseluruhan, teori maslahat Agus Hermanto memberikan landasan yang kokoh untuk memperkukuh pembaruan hukum Islam yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan mengedepankan prinsip kesejahteraan bersama, pembaruan hukum Islam dapat menjadi instrumen yang efektif dalam menciptakan masyarakat yang adil, inklusif, dan berkeadilan sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline