Lihat ke Halaman Asli

Ekal balveer

Bad writter

New Year New Sadness

Diperbarui: 12 Januari 2023   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Malam tahun baru telah usai, banyak moment pada malam itu bersama kawan yang sebenarnya setengah hati untuk memeriahkan tahun baru. Wajarlah karena kawan-kawan yang lain memeriahkan tahun baru bersama pacarnya, Kawan yang satu ini lazim untuk iri hati karena memang hati tidak berpenghuni. Kami menghabiskan waktu berdua seraya seolah-olah mengadu nasib untuk di waktu malam tahun baru. Seperti budaya malam tahun baru di Indonesia persiapan kami tidak begitu mantap, memang kebetulan saja untuk di waktu malam tahun baru masing-masing kami tidak ada rencana. 

Sebotol wisky Irlandia yang begitu mahal dan dadakan kami siapkan dalam rangka memeriahkan malam tahun baru, harga mahal kami rasa tidak begitu penting karena imbas kondisi malam tahun baru yang bisa di bilang cukup kesepian, bayangkan kami menghabiskan tahun baru hanya berdua saja diatap Ruko (Rumah Toko) lantai paling tinggi. Akomodasi makanan hanya sebulat pizza kami beli untuk menjadi pasangan sebotol wisky irlandia.

Bahan untuk cerita memang tidak pernah habis untuk kami berdua, pasalnya kami memang sudah lama tidak berjumpa karena kesibukan masing-masing, dari pertanyaan-pertanyaan yang nyeleneh berujung kepada pertanyaan "Apa yang didapatkan di tahun 2022 ini?" sebagaimana momentum tahun baru, baru kali ini lah seidealnya untuk merayakan tahun baru, teman saya begitu puitis untuk menempuh malam itu. Kesadaran seakan-akan menerpa kami bahwasan nya baru ditahun baru kali ini, diskusi berdua yang serius menginjak-injak batin dan pikiran kami.

Ketika waktu sudah menunjuk pukul 00.00 kami berdua naik ke loteng sebelah tetangga ruko, yang kebetulan mempunyai loteng cukup tinggi. tujuannya adalah untuk melihat semarak kembang api yang begitu cantik dan megah, awalnya saya sempat ketakutan untuk menaiki loteng tetangga ruko ini, tetapi teman saya cukup gamblang meyakini kenyamanan di atas dan sangat-sangat menghibur hati, disitulah saya naik dengan rasa penasaran dan kepala sedikit pusing.

Sudah sampai di atas loteng teman saya menyuruh untuk diam dan menyuruh saya untuk menghayati kembang api yang saling meledak, dalam hati saya Sikawan berubah dalam tempo waktu 00.00 menjadi seorang tereliye yang menulis kebijaksaannya dalam diamnya, saya hanya terseyum kecil yang sebenarnya ingin tertawa mampus di hadapannya, tapi karena menghargai sebuah momen saya hanya menurutinya.

Sekeliling kami asli semarak kembang api yang meletus-letus, saya sebenarnya tak sepenuhnya diam ketika teman saya menyuruh diam. Android di kantong celana langsung saya keluarkan untuk mengabadikan momen tersebut dalam waktu 30 detik saja. 

Sang tereliye tadi sangat serius melihat semarak kembang api sekelilingnya dengan diam, saya sedikit lupa tiba-tiba dalam diamnya dia berkata seolah-olah apa yang menyadarkan dia di tahun 2022 kemarin. saya jadi tak begitu serius untuk menuruti diam dan menghayati semarak kembang api, karena sudah kian sangat lucu ketika sang tereliye ini tiba-tiba menyuruh untuk diam dan menghayati kembang api, al hasil jadi saya yang menghayati kelucuan nya di atas loteng ini.

Akhirnya di pembicaraan berdua kami, dengan sendirinya mungkin untuk mengambil kesimpulan apa yang terjadi di malam berdua kami. Perbincangan kami mengenai apa yang terjadi di hari-hari kemarin di tahun 2022, tentang kehidupan kami masing-masing bagi saya tidak ada yang perlu di sesalkan, umpama air di sungai yang terhantam batu sungai tetap mengalir kemana berujung, bukan kah Hidup seperti itu? Intinya tetaplah bergiat dan berbaik hati. see ya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline