Lihat ke Halaman Asli

Ekal balveer

Bad writter

Jika Gundah Ia Pergi, Lalu Pendambaan Mana yang Ia Pegang?

Diperbarui: 14 September 2022   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mencoba serasi di setiap angka-angka dinding bergerak, sadis sang "waktu" tak mendengar harapan-harapan yang penuh pedambaan.

Dambaan selalu dalam diam bertafsir, memang untuk yang di puja selain Tuhan, dia yang tak boleh di sebut luka juga layak mendapatkannya.

Terasa pedih karena dambaan selalu diartikan sebagai bentuk kegundahan akan watak, Dambaan yang terbuat tidak kalah dengan apa yang dilakukan oleh romeo untuk juliet. 

Karena dambaan telah ketat terbalut oleh rasa kasih dan sayang, manakala tak ketat,mencoba berusahalah untuk kuat lagi dalam doa dan sujud-sujud kepada Pencipta.

namun kepergian tak bisa di yakinkan dengan dambaan, alasan moral masih teguh di erat pegang. sungkan bila berhubung dan mati dalam kesepian-kesepian malam yang keji.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline