Jika kita lihat dari kegiatan pembelajaran di kelas ada begitu banyak problematika yang dihadapi oleh para guru sosiologidalam melakukan pengajaran, khususnya jika dilihat dari segi penguasaan materi yang akan disampaikan. Penguasaan materi merupakan salah satuu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat disebut sebagai guru yang professional.
Guru yang professional adalah guru yang dapat menyampaikan materi dengan baik, benar dan lancar serta dapat membuat peserta didiknya mengerti atau memahami dengan apa yang ia jelaskan. Jika seorang guru dapat menyampaikan informasi dengan baik dan benar, dapat menguasai materi yang diajarkan serta penjelasan yang ia berikan dapat dimengerti dan dipahami oleh peserta didik. Apabila peserta didik sudah mengerti maka guru tersebut sudah pantas dikatakan sebagai guru yang professional.
Tapi, pada kenyataannya masih begitu banyak para pendidik yang masih kurang dalam hal penguasaan materi dan penyampaian materi yang diajarkan. Banyaknya para pendidik yang masih kurang dalam hal penguasaan materi dapat memberikan dampak negative terhadap pengembangan pengetahuan peserta didik. Dampak negative tersebut seperti: kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, pengetahuan peserta didik menjadi kurang, ketertinggalan materi dan peserta didik juga terpaksa harus belajar sendiri untuk memahami materi yang disebabkan karena kurangnya penguasaan materi oleh para pendidik.
Ketika seorang guru menjelaskan materi, tetapi guru tersebut sama sekali tidak menguasai materi yang akan diajarkan, maka guru tersebut akanterlihat kebingungan, kata-katanya akan terbata-bata (kurang jelas) serta materi yang ia sampaikan hanya berputar-putar pada satu materi saja sehingga materi yang lain akan terlambat dibahas atau bahkan tidak sempat dibahas sama sekali. Ketika selesai menyampaikan materi guru biasanya menanyakan tentang apakah siswanya sudah mengerti atau tidak tentang materi tersebut. Siswa-siswa tersebut pasti akan merespon pertanyaan tersebut dengan jawaban “ya” padahal siswa tersebut belum mengerti dengan penjelasan dari gurunya.
Siswa-siswa tersebut tidak bertanya bukan karena malu, melainkan karena para siswa tersebut tahu bahwa kurang menguasai materi. Sehingga apabila para siswa bertanya, kemungkinan besar guru tersebut tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut atau mungkin jawaban yang diberikan tidak jelas.
Penguasaan materi seorang pendidik juga terlihat dari metode apa yang ia terapkan dalam menyampaikan materi.jika kita lihat masih banyak guru-guru yang hanya menerapkan metode ceramah dan pemberian materi dengan catatan saja. Munkin mereka menerapkan metode tersebut karena peralatan pembelajaran yang kurang memadai seperti: LCD, computer, laptop dll. Tapi, menurut saya walaupun sarana yang ada kurang memadai, guru juga dapat menerapkan metode diskusi, metode tanya jawab seperti; guru memberikan stimulus dan peserta didikpun akan merespon stimulus tersebut. Atau bahkan bias juga dengan menerapkan metode pengulangan materi. Missal, materi pertemuan pertama akan dibahas lagi pada awal pertemuan ke-dua.
Inilah problematika yang terjadi di dunia pendidikan saat ini yang sebagian masih belum terselesaikan. Jika masalah-masalah tersebut masih belum bisa ditemukan penyelesaiannya, bagaimanakah nasib bangsa ini ke depannya? Inilah tanda Tanya besar yang haruss ditemukan penyelesaiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H