Lihat ke Halaman Asli

Menjalin Hubungan Antarsesama dengan Baik di Indonesia

Diperbarui: 21 Juni 2021   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjalin Hubungan Antarsesama dengan Baik di Indonesia. | freepik

Sebelum membahas lebih jauh mengenai topik ini "hubungan antar sesama" pasti di benak kita terlintas apa itu hubungan? Dan apa itu sesama?. Hubungan adalah suatu interaksi bolak balik antar individu ataupun individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok yang terjadi secara terus menerus, sedangkan sesama adalah hal sejenis atau serupa dengan dirinya. Jadi dapat disimpulkan hubungan antar sesama adalah interaksi antara individu-individu secara berkepanjangan dan memiliki tujuan tertentu yang ini dicapai. 

Dalam menjalin hubungan antar sesama tentu berlaku norma-norma yang harus ditaati. Saat menjalin hubungan antar sesama banyak manfaat yang dapat diterima diantaranya saling tolong menolong dimana hakekatnya manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan sesamanya dalam memecahkan masalah. 

Lewat hubungan yang baik dengan sesama kita dapat memperluas jaringan atau relasi kita dengan orang banyak tak hanya sampai di situ relasi yang dapat bertahan dan berjalan dengan baik membuat seseorang dapat lebih mandiri, dan lebih meningkatkan rasa peduli dan rasa memiliki atau lebih kenal dengan sense of belonging. 

Baca juga: Hubungan Antarsesama Manusia

Meskipun memiliki banyak keuntungan dalam menjalin hubungan antar sesama pasti juga terdapat kekurangan diantaranya jika tidak terjadi komunikasi dua arah yang baik mangka kemungkinan akan terjadi kesalahpahaman dan akan berdampak pada tujuan yang akan dicapai. Individu atau seseorang merupakan kunci dari membangun hubungan antar sesama sekaligus sebagai subjek dalam proses interaksi. Hubungan antar sesama terdiri dari:

a.hubungan primer, yaitu hubungan antar individu dengan individu, contohnya hubungan dalam sebuah keluarga dimana hubungan antar ayah dengan ibu ataupun anak dengan anak dan ibu atau ayah dengan anaknya yang didalamnya terdapat tujuan yang dapat dicapai dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik seperti saling membantu(rela berkorban), jujur satu sama lain dan saling meningkatkan rasa taat beribadah antar anggota keluarga.Biasanya didalam keluarga orang tua merupakan model atau contoh bagi anak-anaknya hal yang diperbuat oleh orang tua akan cepat ditangkap oleh anak dan akan berpengaruh pada pembentukan kepribadiannya.

b. Hubungan sekunder yaitu hubungan pribadi dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok misalnya hubungan antar tetangga ataupun kolaborasi antar komunitas-komunitas yang memiliki tujuan tertentu. Pribadi seseorang dapat turut dibentuk dengan hubungannya dengan lingkungan sehingga setiap individu kepribadiannya sangat bergantung pada proses interaksi keluarganya dan lingkungan luarnya. 

Contoh hubungan sekunder adalah hubungan pertemanan, sekolah, maupun organisasi-organisasi tertentu.Untuk mencapai hubungan antar sesama yang baik hal yang dapat dilakukan adalah memiliki sifat terbuka(tidak menutup diri), saling perhatian(tidak cuek), saling menerima kelebihan dan kekurangan tiap-tiap pribadi.

Saat memulai hubungan atau interaksi antar sesama hal yang perlu diperhatikan yaitu jangan malu, perhatikan etika(sopan dalam bertindak atau berperilaku dan dalam berbicara khusunya kepada orang yang lebih tua), selalu  kaya senyum, dan yang paling terpenting adalah jadilah dirimu sendiri hal ini akan membuat pertemuan pertama dengan orang lain dapat memiliki kesan tersendiri. Adapun faktor pendukung terbentuknya hubungan antar sesama yaitu:

1. Kontrak sosial merupakan hubungan tatap muka ataupun melalui media yang menyangkut perjanjian atau kontrak kerja sama.

2. Komunikasi merupakan penyampaian pesan(tanggapan) ataupun isi pikiran dari satu orang ke orang lain. Sarana komunikasi yaitu bahasa baik lisan maupun tulisan dan dapat menggunakan bahasa tubuh atau gerak tubuh dan dengan bahasa isyarat. Dalam proses komunikasi biasanya terdapat kesalahan dalam memahami maksud sehingga dapat terjadi pertentangan yang diakibatkan dari perbedaan pendapat, perbedaan kebudayaan atau adat istiadat maupun perbedaan kepentingan politik, sosial dan ekonomi, bentuk-bentuk pertentangan biasanya terjadi adalah pertentangan antar pribadi, pertentangan politik, pertentangan antar kelas sosial dan pertentangan internasional (negara antar negara).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline