Pada tanggal 05/11/2022 Modul Nusantara kali ini seluruh Mahasiswa PMM2 UPI serta bersama dosen dan mentor berkunjung ke salah satu wisata seni tempatnya di kampung seni dan budaya jelekong, kecamata Baleendah, kabupaten Bandung, Jawa barat. sepanjang jalan menuju kampung tersebut kami di iringi dengan pemandangan yang sangat indah.
Sesampainya di sana kami disambut oleh ibu intan selaku ketua serta pengurus dari wisata seni wayang golek, di sana kami menyaksikan penampilan wayang golek dan dikenalkan sedikit dari sejarah wayang golek, serta keturunan dari pendiri atau dalang dari wayang golek yaitu abah Asep Sunandar Sunarya, beliau berasal dari kampung jalengko tepatnya di Giriharja,selain dari seni wayang golek kampung ini juga mendapatkan keahlian melukis secara turun-temurun dari seniman melukis.
Mengenai Giharja yang termasuk ke kampung jelekong yang didirikan oleh dalang abah sunarya pada tahun 1920-an hingga sekarang yang di teruskan oleh keturunannya, begitu juga keterampilan melukis yang di warisi dari Bapak Odin Rohadin yang berkembang sejak 1960-an. wayang golek ini adalah seni petunjukan tradisional yang berkembang di tatar sunda dimana lakon dasarnya di adopsi dari kisah Mahabrata dan Ramayana yang telah di perkaya oleh para seni,man atau dalang.
Namun wayang golek ini tidak di pergunakan untuk sesembahan, melainkan fungsi dari wayang golek ini dari dulu hingga sekarang di pergunakan untuk seni serta menjadi tempat dakwah juga, selain itu fungsi wayang golek ini di tengah-tengah masyarakat mempunyai kedudukan sebagai sarana hiburan sehar, fungsinya juga sebagai media penerangan dan pendidikan baik itu tentang moralitas, etika, adat istiadat atau religi.
Melestarikan wayang golek menjadi tugas yang di lakukan keluarga besar padepokan Giriharja, setiap anak abah Asep Sunandar Sunarya memiliki peran berbeda dalam melestarikan seni dan budaya tersebut.
Selain itu penampilan wayang golek ini telah di akui oleh UNESCO dan tidak hanya di indonesia namun wayang golek ini sudah terkenal di beberapa negara. wayang golek di bedakan menjadi dua jenis yaitu, wayang golek papak cepak dan wayang golek purwa. dalang berperan mulai dari komedian, antagonis, dan menggambarkan narasi cerita hingga seni pertunjukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H