Diera digital yang berkembang pesat, platform media sosial telah menjadi pusat aktivitas bagi jutaan pengguna seluruh dunia. Selain sebagai foto, video, dan berinteraksi dengan teman-teman, pengguna kini juga dapat berbelanja daring melalui platform e-commerce yang terintegrasi dengan media sosial.
Salah satu fenomena terbaru dalam hal ini adalah TikTok Shop. TikTok Shop adalah fitur perdagangan sosial yang memungkinkan pengguna dan pencipta untuk mengiklankan dan menjual produk mereka melalui TikTok. Fitur ini tersedia untuk pengguna TikTok dengan akun bisnis dan mulai tersedia di akun pengguna pada media pertengahan tahun 2021. Tepat di mana seluruh dunia sedang berjuang melawan Pandemi COVID-19 dan TikTok hadir untuk mengakomodir pemenuhan kebutuhan masyarakat lewat fitur online shop ini.
TikTok Shop juga membawa keuntungan tersendiri khususnya bagi banyak UMKM. Melalui fitur ini, para pelaku UMKM dapat bersinergi memasarkan dan mempromosikan produknya sehingga memperluas jangkauannya. Hal ini juga menguntungkan konsumen. TikTok Shop memungkinkan konsumen memiliki lebih banyak pilihan baik dari jenis produk, kualitas, harga, promosi, dan lain-lain, sehingga membuat harga menjadi lebih menarik dimata konsumen
Namun, TikTok Shop sudah resmi ditutup pemerintah beberapa waktu lalu. Banyak yang sedih dengan penutupan ini, namun pemerintah tetap tegas untuk tetap menutup TikTok Shop ini.
Ditutupnya TikTok Shop membawa dampak yang sangat besar. Salah satu dampak yang paling mencolok dari TikTok Shop adalah dampaknya pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. UMKM adalah tulang punggung ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia.
Mereka sering memiliki keterbatasan sumber daya dan mengandalkan penjualan produk lokal untuk bertahan. TikTok Shop, dengan sumber daya finansial yang besar dan jangkauan globalnya, dapat menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan UMKM lokal.
Hal ini menciptakan ketidaksetaraan dalam persaingan bisnis, dengan UMKM sering kali kalah dalam mempertahankan pangsa pasar mereka. Dalam banyak kasus, produk yang ditawarkan di TikTok Shop bahkan identik atau sangat mirip dengan produk-produk yang dijual oleh UMKM lokal. Ini menciptakan persaingan yang tidak sehat dan dapat merusak bisnis-bisnis lokal yang telah ada selama bertahun-tahun.
Pemerintah Indonesia telah menyampaikan keprihatinannya tentang dampak negatif TikTok Shop pada UMKM lokal. Mereka menilai bahwa TikTok Shop bisa menjadi cara bagi perusahaan untuk mengumpulkan data produk yang laris-manis di suatu negara, lalu memproduksi barang serupa di luar negeri dengan harga lebih murah. Dengan demikian, TikTok Shop tidak hanya mengancam eksistensi UMKM lokal, tetapi juga kedaulatan ekonomi suatu negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H