Lihat ke Halaman Asli

Eka Herlina

Penulis lepas

Perempuan yang Mencintai Pagi

Diperbarui: 14 Oktober 2024   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi foto : Perempuan yang Mencintai Pagi ( sumber foto : Dokpri )

Pagi yang sama masih mengukir kamu.

Bercampuran keriuhan dan keheningan langkah.

Aku yang bodoh memahami ukuran jarak yang terbentang

tidak mampu membedakan ; suara ribut di kepala memanggil nama

dan sesak yang merasuki relung hati.

Pagi yang sama masih menginginkan dirimu.

Kalut di dada dan air yang meluap di sudut mata.

Aku terperangkap dalam kebodohan ; pada rindu yang tak terbalas.  

Kepada kerapuhan hati ini, Aku ucapan, "selamat pagi".

Kekuatan untuk tetap berjalan melewati hari nan terlihat biasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline