Lihat ke Halaman Asli

Eka Herlina

Penulis lepas

Kamu dan Segelas Es Americano dalam Sebuah Kisah Perpisahan yang Nyata

Diperbarui: 12 Juli 2024   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar : Secangkir kopi dan sebuah kisah perpisahan ( sumber gambar : Dokpri)

Aku menyesapi pahitnya es Americano seraya menatap laman word dokumen yang masih kosong. Pikiranku melayang pada kasur di kamar dan kegiatan rebahan sambil menelusuri reels instagram ; mengalihkan pikiran ini tentang dirimu.

Namun, realitas kehidupan membawaku merasakan pahitnya segelas americano yang sebenarnya berbalut kesegaran. Menampar pikiranku sejenak untuk menghadapi kenyataan hidup ; bahwa duniamu tak lagi seputar diriku. 

Jika pun harus memilih, aku ingin menikmati manisnya Spanish Latte dengan sebuah novel yang mengisahkan romantisme cinta. Manis dan indah layaknya segelas Spanish Latte yang disajikan di pengujung sore hari.

Wallah, you have a good heart,” – pesan yang kamu kirim membuatku tersenyum manis. 

Sayangnya, hidup tak lagi soal manisnya cerita bersamamu saat namamu tak lagi hadir di pesan Whatsapp. Tak ada lagi video mengemaskan yang kamu kirimkan sekedar menyakinkan bahwa ada aku dalam ingatanmu nan jauh disana. 

****

Hidup memang penuh candaan. Aku dan kamu dipertemukan lewat aplikasi online belajar bahasa namun bisa berujung pada romantisme sebuah hubungan meskipun sekedar lewat pesan singkat. 

Namanya hidup yang memiliki kejutan - kejutan tak terduga, bukan? 

Sebagaimana segelas es Americano. Diantara pahitnya yang mengejutkan lidah, terdapat kesegaran yang perlahan rasa pahit berganti menjadi rasa hambar. Sebagaimana akhir dari kisah ini.

“ Don’t pray to me, get over it !” 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline