Lihat ke Halaman Asli

Eka Fitriyani

Professional Dreamer ^_^

Kita dan Kata Bola Mata

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sungguh mengamati bola matamu yang penuh

Ada kata yang hendak kubaca dan kudengarkan

Sungguh rapi kau mengulum, manahan

Hanya tak ingin bola mataku berkeluh

Terlanjur…

Aku tahu semua, bagaimanapun kau tak pandai menipu

Sedang bola matamu yang tenang telah membicarakan kata

Bola mata yang dulu mengamatiku dari air, pun sampai hari ini berbentuk sudah

Bola mata itu masih mangamatiku

Sungguh meski mulutmu mengatakan baik, tapi tidak untuk bola mata itu

Aku membacanya dari tempat aku dahulu senang bermain, berenang senang ketika bola mata itu memerah

Meski aku tahu tidaklah baik, kau anggap wajar

Kini aku tahu betapa warna rambutmu yang memudar, kedua tanganmu yang melemah

Menyimpan rapi harapan yang tengadah kepadaku

Meski mulutmu mengulum, tapi bola matamu berbisik pelan, suara-suara lembut yang kemudian menjelma embun untukku

Hingga kau aku berpulang

Jakarta, 21 Okt 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline