Di antara baris-baris ini
Kau coba kugambar sebagai sebentuk puisi
Yang kutulis biasa saja karena tak punya cukup diksi
Pun aku tak butuh orang lain mengerti
Bagiku kau adalah semburat jingga di sore hari yang dingin
Juga bau tanah yang basah oleh tetesan hujan
Untuk sekejap kau menghangatkan, kau menenangkan
Sebelum kemudian kau menghilang, kau menguar
Meninggalkan aku yang menatap bisu jejak-jejakmu
Di antara baris-baris ini
Kau adalah cerita yang usai