Lihat ke Halaman Asli

Eka Fitriani

Perempuan biasa

Corona Kerja, Kita Cari Kerja

Diperbarui: 16 Juli 2020   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sejak Corona masuk ke Indonesia, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Bahkan para pesohor yang sebelumnya penghasilan ratusan juta dalam sebulan, sekarang sepi dan beberapa memilih banting setir profesi. Apalagi rakyat kecil yang pekerjaannya berhubungan dengan orang-orang. Tukang ojek misalnya, penghasilan yang tadinya pas-pasan sekarang jadi tidak ada penghasilan.

Saya sendiri termasuk yang terkena imbas dari virus yang dikenal dengan Covid-19 ini. Saya adalah karyawan sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Akibat Corona ini, saya hampir jadi korban PHK. 

Beberapa bulan terakhir perusahaan tempat saya bekerja sangat krisis dalam hal keuangan, dikarenakan client kami banyak yang terlambat pembayarannya. 

Dan juga omzet yang menurun drastis dari sejak Corona masuk ke Indonesia. Akibatnya diambil kebijakan pemotongan gaji kepada seluruh karyawan dan THR ditunda pembayarannya sampai bulan Desember.

Akibat kebijakan ini, perencanaan keuangan rumah tangga saya beberapa bulan ke depan gagal total. Yang tadinya bisa menyisihkan sedikit-sedikit, sekarang harus irit-irit agar tercukupi sampai akhir bulan. Bukan sampai situ saja, kebetulan kontrak kerja saya dibulan Juni selesai. 

Saya pun sebelumnya tak terpikirkan akan terkena imbas dari kerugian perusahaan yang nilainya sangat memprihatinkan. Tak menyangka dan tak mengira pada akhir bulan Juni saya diputuskan oleh manajemen perusahaan bahwa saya tidak akan dilanjutkan kontrak kerja . Kaget dan sedih setelah mendengar keputusan yang sangat mengejutkan itu. 

Tapi saya masih berpikir positif dan tenang karena sebelumnya, saya melamar kerja selalu diterima bahkan mudah sekali bagi saya untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan lain. Tapi pada saat itu saya belum tertarik dan masih sangat nyaman untuk bekerja di perusahaan yang sekarang, sebelum Corona datang.

Akhirnya pada akhir bulan Juni saya off kerja. Sebelumnya saya sudah mempersiapkan untuk melamar pekerjaan dan ratusan lamaran sudah saya kirimkan ke perusahaan-perusahaan melalui berbagai media. Saat itu sangat sedikit sekali lowongan yang dibuka, mungkin hanya 1-4 lowongan dalam sehari di satu aplikasi yang sebelumnya bisa 5-10 lowongan. 

Sehingga saya harus menginstall puluhan aplikasi pencarian kerja untuk memperbanyak peluang saya mendapat pekerjaan. Beberapa kali saya diundang interview lewat aplikasi zoom yang sedang hits saat pandemi ini.

Namun tidak ada satupun perusahaan yang menerima saya. Saya hampir putus asa karenanya. Kemarin belaga sombong karena banyak tawaran pekerjaan namun sekarang hanya bisa gigit jari karena sulitnya mendapatkan pekerjaan di tengah pandemi. 

Saya mengerti, banyaknya berita yang beredar bahwa banyak perusahaan melakukan PHK besar-besaran karena mengalami kerugian akibat pandemi. Sehingga memungkinkan banyak juga karyawan yang berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan, seperti saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline