KOMPASIANA.COM, Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Namun, saat ini harga minyak goreng di berbagai daerah sedang melambung tinggi. Contohnya, di daerah Kediri minyak goreng yang awalnya berada di harga 13 ribu per liter menjadi 18 ribu per liter. Begitu juga di daerah Sukabumi, harga minyak goreng mengalami kenaikan hingga 50%. Hal ini mengakibatkan minat pembeli terhadap minyak goreng semakin menurun, akibatnya omzet pedagang merosot hingga 30%. Menurut pedagang, dalam seminggu terakhir ini minyak goreng mengalami tiga kali kenaikan.
Adapun penyebab dari kenaikan minyak goreng, karena cuaca buruk yang kini melanda Indonesia sehingga berimbas pada produksi minyak sawit mentah naik, sehingga minyak dari produsen menjadi mahal. "Kenaikan harga minyak dari produsen 7,3% dan berimbas pada konsumen," ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Selain itu stok minyak yang ada juga sedikit sehingga kurang nya pasokan minyak goreng untuk masyarakat. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan menyebutkan hal ini disebabkan oleh hambatan pasokan minyak global seiring dengan turunnya produksi Canola oil. Sementara itu Kementrian Perdagangan berdalih bahwa kenaikan minyak goreng terjadi karena kenaikan harga minyak dunia. Kementrian perdagangan juga memastikan keamanan pasokan dan ketersediaan komoditi pangan jelang periode Natal dan Tahun Baru 2022 termasuk minyak goreng.
Oleh : Eka Nur Lailatul Fadhilah/Prodi Ilmu Komunikasi/Universitas Trunojoyo Madura
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H