Lihat ke Halaman Asli

Eka Dwiningsih

Ibu Rumah Tangga, Penulis Lepas, Bisnis Owner

Tingginya Kasus Stunting Bikin Merinding

Diperbarui: 10 Desember 2023   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pernahkan anda bermain TikTok? video apa yang sering lewat di beranda TikTok anda? pernahkan lewat di beranda TiktTok anda tentang seorang dokter yang tengah memberi nasihat pada seorang ibu dikarenakan sang ibu memberikan minuman air gula dan teh manis kepada buah hatinya yang berusia dua tahun demi untuk menaikkan berat badan sang buah hati. Cek aja di akun (Tiktok @dokterhmd. 18 Agustus 2023)

Di video lain, seorang anak perempuan berusia delapan tahun di Lebak Banten yang di vonis gizi buruk dan penyakit penyerta lainnya hingga membuat perutnya membesar. Tragisnya bocah malang tersebut hanya dirawat di rumah lantaran orang tuannya tidak memiliki biaya untuk pengobatan. (TikTok @officialnews. 16 Agustus 2021)

Sementara itu, Bayi Muhammad Salman Amrillah berusia dua tahun asal Brebes, Jawa Tengah sampai tidak mampu menopang kepalanya sendiri akibat badannya yang terlalu kurus lantaran mengalami gizi buruk. Ayahnya menuturkan bahwa leher Salman harus selalu dipegangi, jika tidak, maka kepalanya akan terkulai lemas. (Brebes.Inews.id,  Senin, 23 Oktober 2022).

Orang tua mana yang tidak pilu menyaksikan anaknya dalam kondisi demikian. jikalau mereka mampu tentu mereka akan memberikan yang terbaik, makanan yang penuh gizi dan pengobatan yang terbaik. Namun kondisi mereka yang sangat miskin yang memaksa mereka hanya bisa menerima kondisi ini.

Sungguh membuat hati berdenyut perih menyaksikan apa yang terjadi.

Upaya Pemerintah

Mereka hanya bagian dari 24,4% anak stunting di Indonesia pada tahun 2021 yang di klaim turun menjadi 21,6% ditahun 2022 oleh hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Meskipun mengalami penurunan namun masih tinggi yaitu 24,4% dari keseluruhan balita Indonesia yaitu  23 juta anak.  

Menurut UNICEF stunting disebabkan karena anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan sanitasi yang buruk. 

Stunting merupakan masalah yang serius dan butuh upaya tepat dan cepat dari pemerintah. Mengingat problem stunting tidak hanya berpengaruh pada kondisi fisik dan kecakapan fisik anak-anak negeri, tetapi juga berpengaruh besar pada kualitas daya tangkap dan intelektualitas termasuk juga kemampuan kognitif dalam menguasai berbagai macam keahlian mereka di masa yang akan datang. Bisa dibayangkan bagaimana masa depan suatu negeri jika generasinya berkualitas rendah.

Pemerintah tengah mencanangkan berbagai program guna mengentaskan Indonesia dari maslah stunting ini. Menteri Kesehatan Indonesia menekankan bahwa pencegahan jauh lebih efektif dari pada pengobatan stunting. Oleh karena itu, sebelas intervensi spesifik stunting difokuskan pada masa sebelum kelahiran dan anak usia 6-23 bulan, Remaja Putri dan Ibu Hamil. Intervensi spesifik tersebut diantaranya adalah: 1) Skrining anemia, 2) Pemeriksaan ibu hamil (ANC), 3) Konsumsi Tablet Tambah Darah  (TTD) ibu hamil, 4) Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), 5) Pemantauan Pertumbuhan Balita.

Melihat angka stunting yang masih sangat tinggi, walapun di klaim mengalami penurunan. program pemerintah tersebut dianggap bermasalah dalam penerapannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline