Dalam dunia investasi, logam mulia seperti emas dan perak selalu menjadi pilihan yang menarik. Namun, ketika berbicara tentang mana yang lebih baik antara keduanya, ada dua tokoh besar yang memberikan pandangan unik.
Robert Kiyosaki, penulis terkenal buku Rich Dad Poor Dad, dan Warren Buffett, salah satu investor tersukses di dunia, sepakat bahwa perak punya potensi yang lebih besar dibanding emas.
Apa alasan mereka? Mari kita bahas lebih lanjut.
Pandangan Robert Kiyosaki: Perak sebagai Pelindung Kekayaan Masa Depan
Robert Kiyosaki dikenal sebagai sosok yang selalu mendorong orang untuk berinvestasi dalam aset fisik. Salah satu aset yang ia anggap penting adalah perak. Kiyosaki melihat perak sebagai aset yang terjangkau dan bisa diakumulasi secara bertahap, bahkan oleh investor pemula.
Dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan emas, siapa pun bisa mulai membeli perak sedikit demi sedikit.
Namun, apa yang membuat perak begitu menarik bagi Kiyosaki?
Selain harga yang lebih rendah, perak memiliki banyak kegunaan nyata di dunia industri. Misalnya, perak digunakan dalam pembuatan peralatan elektronik, semikonduktor, dan bahkan perhiasan. Dengan permintaan yang terus meningkat, terutama dalam teknologi hijau seperti panel surya dan kendaraan listrik, nilai perak berpotensi naik di masa depan.
Tidak hanya itu, pasokan perak di dunia terbatas. Artinya, ketika permintaan meningkat tetapi pasokan tetap, harga perak bisa meroket. Inilah alasan mengapa Kiyosaki menyarankan perak sebagai pelindung kekayaan jangka panjang, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang semakin tinggi.
Kiyosaki juga menyarankan untuk lebih memilih perak fisik dalam bentuk koin atau batangan dibandingkan dengan produk investasi seperti ETF. Menurutnya, memiliki aset fisik lebih aman karena kita benar-benar bisa memegang apa yang kita miliki.
Warren Buffett: Mengapa Perak Lebih Baik dari Emas
Sementara Robert Kiyosaki sangat mendukung investasi perak, Warren Buffett punya pandangan yang serupa, terutama ketika membandingkan perak dengan emas. Buffett, yang dikenal sangat selektif dalam memilih investasi, menyatakan ketidaksukaannya terhadap emas.