Lihat ke Halaman Asli

Eka Dharma Saputra

Kompasioner - ASN - Veterinarian

7 Penyebab Gangguan Kecemasan yang Sering Diabaikan: Salah Satunya Genetik

Diperbarui: 26 September 2024   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gangguan kecemasan | Sumber wayhomestudio di Freepik.com

Gangguan kecemasan tuh, masalah yang mungkin lebih sering terjadi daripada yang kita sadari. Apakah kamu pernah merasa tiba-tiba cemas tanpa alasan jelas? Atau mungkin, sering gelisah, nggak bisa tidur nyenyak, atau bahkan panik saat menghadapi situasi tertentu? 

Nah, ini bisa jadi tanda-tanda gangguan kecemasan, lho. Dan percaya deh, kamu nggak sendirian. Banyak banget orang di luar sana yang mengalami hal serupa.

Tapi, pertanyaannya, apa sih yang sebenarnya menyebabkan gangguan kecemasan? Apakah karena gaya hidup? Atau mungkin, ada faktor genetik yang bikin kita lebih rentan? Dalam artikel ini, kita bakal mengupas tuntas berbagai penyebab gangguan kecemasan dari sisi medis, lingkungan, hingga kebiasaan sehari-hari.

Penyebab Gangguan Kecemasan yang Harus Kamu Tahu

Gangguan kecemasan nggak muncul begitu aja tanpa sebab. Ada berbagai faktor yang bisa memicu atau memperparah kecemasan. Di bawah ini, kita akan membahas beberapa penyebab utamanya:

1. Faktor Genetik: Warisan dari Keluarga

Kamu mungkin pernah dengar bahwa beberapa kondisi kesehatan mental, termasuk kecemasan, bisa diwariskan secara genetik. Yup, benar banget! Kalau orang tua atau saudara kandungmu punya riwayat gangguan kecemasan, ada kemungkinan besar kamu juga berisiko mengalaminya. Ini bukan berarti pasti terjadi, tapi faktor genetik bisa jadi pemicu awal yang membuat kamu lebih rentan terhadap stres dan kecemasan.

  • Gen tertentu yang terkait dengan regulasi neurotransmitter, seperti serotonin, bisa berperan penting.
  • Keluarga dengan sejarah gangguan mental juga sering kali menunjukkan pola asuh yang cenderung penuh kekhawatiran, yang tanpa sadar menular ke anak-anaknya.

2. Stres Berlebihan: Hidup Terlalu Sibuk, Pikiran Jadi Kalut

Stres kronis merupakan salah satu penyebab paling umum dari gangguan kecemasan. Kehidupan modern yang serba cepat bikin kita sering merasa kewalahan. Mulai dari pekerjaan, hubungan pribadi, hingga masalah keuangan, semuanya bisa jadi beban yang berat.

  • Pekerjaan dengan tuntutan tinggi dan deadline ketat.
  • Masalah keuangan yang terus menghantui.
  • Konflik dalam hubungan yang nggak kunjung usai.
  • Trauma masa lalu yang belum selesai diatasi.

Tanpa disadari, stres yang terus menumpuk ini bisa memicu reaksi berlebihan dalam tubuh dan otak kita, yang akhirnya menyebabkan gangguan kecemasan.

3. Ketidakseimbangan Kimia Otak: Masalah Serotonin dan Dopamin

Sistem kimia dalam otak kita memainkan peran besar dalam mengatur suasana hati. Jika ada ketidakseimbangan pada neurotransmitter seperti serotonin, dopamin, atau norepinefrin, hal ini bisa menyebabkan gangguan kecemasan.

  • Serotonin yang rendah sering dikaitkan dengan suasana hati yang buruk dan kecemasan.
  • Dopamin yang nggak seimbang juga bisa mempengaruhi cara kita merespon stres.

Gangguan kecemasan yang berhubungan dengan ketidakseimbangan kimia otak ini sering kali memerlukan pengobatan medis atau terapi untuk memperbaiki kondisi.

4. Trauma Masa Lalu: Luka yang Belum Sembuh

Pengalaman traumatis, terutama di masa kanak-kanak, bisa meninggalkan bekas yang mendalam di otak dan jiwa kita. Apakah itu kekerasan fisik, emosional, atau bahkan kehilangan orang yang dicintai, pengalaman seperti ini bisa membekas dan menjadi penyebab gangguan kecemasan di kemudian hari.

  • Pengalaman kehilangan mendadak, seperti kematian anggota keluarga.
  • Kecelakaan atau kejadian yang sangat menakutkan.
  • Kekerasan dalam rumah tangga atau bullying di masa sekolah.

Trauma yang belum sembuh ini sering kali menyebabkan seseorang mengalami kecemasan ketika dihadapkan pada situasi atau hal yang mengingatkan mereka pada peristiwa traumatis tersebut.

5. Kebiasaan Gaya Hidup yang Nggak Sehat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline