Lihat ke Halaman Asli

eka dewi

she/her

Pentingnya Imunitas Tubuh Meski Sudah Vaksin Covid-19

Diperbarui: 19 Juli 2021   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seiring berjalannya waktu pandemi yang kian lama makin meluas. Akhirnya ditemukan lah vaksin yang dapat menjawab kegelisahan masyarakat. Kini semakin banyak orang yang sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19, meskipun banyak diantaranya juga yang belum. Adanya anggapan bahwa vaksin seperti obat membuat masyarakat lupa akan kesadaran menjaga imunitas alami sehingga kasus Covid-19 tidak kunjung mereda.

Ibarat sebuah mobil, ketika mobil tersebut ditambahkan fitur baru untuk menjaga keamanannya. Tetapi, pada dasarnya yang menjaga keamanan mobil itu sendiri ialah sistemnya. Sistem sensor yang jika ada seseorang memaksa untuk masuk ke mobil itu, maka ia dengan sendirinya akan berbunyi sebagai bentuk perlawanannya. Maka dari itu mobil harus dirawat dengan baik agar sistem keamanannya tetap berfungsi dengan baik.

Begitu pun yang bekerja pada tubuh kita. Saat virus menyerang maka tubuh akan otomatis membentuk antibodinya sendiri dan melawan virus. Tetapi, hal itu akan berdampak beda jika dalam tubuh belum pernah menemukan virus tersebut atau bisa kita katakan ini kali pertama si virus menyerang tubuh. Saat virus pertama kali menyerang tubuh maka tubuh akan bingung dalam meresponnya, apakah ini baik bagi tubuh atau justru berbahaya sehingga tubuh tidak memberikan perlawanan pada virus tersebut. Maka dibutuhkan lah si vaksin sebagai partner bagi tubuh agar mengenali musuh yang harus dihadapinya. Lalu bagaimana cara si vaksin ini bekerja? Tujuan utama dari semua jenis vaksin adalah merangsang sistem kekebalan dalam tubuh untuk melawan virus sehingga apabila virus tersebut menginfeksi kembali, reaksi imunitas yang lebih kuat akan timbul.

Dikatakan dalam laman WHO (2021), vaksin mengandung bakteri, virus, atau komponennya yang dengan kemajuan teknologi sudah dikendalikan. Di dalam vaksin terkandung suatu zat atau senyawa yang sama dengan zat yang menyebabkan penyakit, tetapi zat yang ada di dalam vaksin sudah dikendalikan atau dilemahkan sehingga pemberian vaksin tidak menyebabkan orang menderita penyakit seperti jika orang tersebut terpapar dengan zat yang sama secara alamiah. Meski begitu, vaksin yang sudah menjadi partner baru bagi tubuh pun harus diimbangi juga dengan kesehatan tubuh itu sendiri. Dengan pola hidup bersih dan sehat, pola makan yang teratur dan bergizi, serta bisa juga ditambah dengan vitamin atau suplemen lainnya untuk mendapatkan sistem imun tubuh yang kuat.

Dari Healthline, dapat kita ketahui bahwa selain vaksinasi ternyata ada banyak kebiasaan harian mudah yang bisa kita terapkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, berikut di antaranya:

  • Tidur yang Cukup

Tidur dan kekebalan tubuh sangat erat kaitannya. Pada orang dewasa yang sehat di antaranya mereka yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam lebih mungkin terkena flu daripada mereka yang tidur 6 jam atau lebih setiap malam. Istirahat yang cukup juga dapat memperkuat kekebalan alami. Kita akan tidur lebih banyak saat sakit untuk memungkinkan sistem kekebalan tubuh melawan penyakit dengan lebih baik.

  • Olahraga Ringan

Dikatakan dalam sebuah studi bahwa satu sesi olahraga sedang dapat meningkatkan efektivitas vaksin pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Selain itu, olahraga sedang dan teratur dapat mengurangi peradangan serta membantu meregenerasi sel kekebalan tubuh secara teratur. Olahraga ringan yang cukup diminati di antaranya termasuk jalan cepat, bersepeda teratur, jogging, berenang, dan lintas alam (mendaki) ringan. Setidaknya setiap orang harus menargetkan olahraga sedang sebanyak 150 menit per minggu.

  • Tetap Terhidrasi

Menjaga hidrasi tubuh sangat penting, bukan hanya melindungi dari kuman dan virus, tetapi menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan agar tubuh tetap terhidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan pengaruh buruk bagi tubuh seperti sakit kepala dan menghambat kinerja fisik, fokus, suasana hati, pencernaan, serta fungsi jantung dan ginjal. Untuk mencegah dehidrasi, Kita harus mengonsumsi cairan yang cukup setiap hari untuk membuat urin berwarna kuning pucat. Minum air putih sangat dianjurkan karena bebas kalori, aditif, dan gula. Meskipun minuman lainnya seperti teh dan jus juga menghidrasi sebaiknya tetap membatasi asupan tersebut karena kandungan gulanya yang tinggi.

  • Kelola Tingkat Stres

Di masa pandemi ini tentunya sangat terbatas dalam melakukan suatu hal. Terlebih lagi kini penerapan PPKM yang terjadi hingga pertengahan Juli membuat kita harus tetap stay at home dan melakukan segala aktivitas dari rumah, yang terkadang atau mungkin sangat membosankan sehingga menyebabkan stres. Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan peradangan serta ketidakseimbangan fungsi sel kekebalan. Mengelola stres dan kecemasan dengan baik mampu meningkatkan kesehatah dan kekebalan tubuh secara alami. Beberapa aktvitas yang dapat membantu mengelola stres termasuk meditasi, olahraga, jurnal, yoga, dan praktik kesadaran lainnya. Selain itu bisa juga melakukan hobi atau suatu hal yang mengalihkan pikiran kita agar tetap enjoy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline