Menjadi seorang mahasiswa merupakan impian semua orang, tapi tidak untuk menjadi mahasiswa perantau. Menjadi mahasiswa perantau bukanlah impian, tetapi merupakan pilihan yang harus dijalankan untuk menggapai cita-cita. Banyak pengalaman yang didapat selama kita menjadi mahasiswa perantau.
Dikarenakan jauh dari orang tua, kita harus belajar untuk hidup mandiri, terutama kemampuan dalam mengelola uang yang diberikan oleh orang tua.
Bagi mahsiswa perantau uang bulanan kiriman dari orang tua sangatlah penting. Setiap orang memiliki uang saku yang berbeda-beda, berapapun uang saku yang diberikan oleh orang tua jika kita tidak cermat dalam mengelola uang yang diberikan bisa jadi uang yang diberikan tidak cukup samapai akhir bulan. Bagaimana kita dapat mengelola uang yang diberikan oleh orang tuaagar cukup untuk keperluan kuliah dan kebutuhan sehari-hari.
1. Membuat skala prioritas
skala prioritas adalah daftar kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat kepentingan, yaitu dari yang terpenting sampai kebutuhann yang dapat ditunda. Mengingat uang yang diberikan orang tua terbatas, skala prioritas ini sangatlah membantu mahasiswa untuk menyusun kebutuhannya dari yang terpenting sampai kebutuhan yang dapat ditunda agar uang yang ada direalisasikan dengan baik dan cukup untuk satu bulan.
2. Membuat catatan keuangan
setiap pemasukan dan pengeluaran uang hendaknya selalu dicatat, agar kita tahu pemasukan dan pengeluaran uang yang kita lakukan dalam sebualan.
3. Memiliki cadangan uang
seorang mahasiswa perantau hendaknya memiliki cadangan uang, karena kita tidah tahu apa yang akan terjadi kepada kita kedepannya. Kita dapat menyisihkan uang bulanan untuk kebutuhan yang tidak terduga.