Lihat ke Halaman Asli

Eka Purnamasari

Life is never flat

Gadis Kamar Sebelah

Diperbarui: 23 Januari 2024   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

"Segarnya..." ucapku saat baru saja selesai mandi sepulang kerja, basah keringat sudah tergantikan dengan segar basahnya air. Setelah selesai aku bergegas kembali ke kamar kost ku, ya kost ku hanya kamar saja sedangkan kamar mandi diluar dan digunakan bersama. 

Kamarku terletak tidak jauh dari kamar mandi hanya berselang satu kamar yang selalu tertutup. Namun pernah satu dua kali saat aku melintas di depan kamar itu aku memergoki penghuninya mengintip dari balik gorden yang sedikit tersingkap atau dibalik pintu yang sedikit terbuka. 

Aku tidak pernah melihatnya secara jelas apalagi bertegur sapa. Namun dari sekilas dibalik gorden sepertinya dia seorang gadis muda pertengahan 20-an. 

Aku terbilang penghuni baru di kost ini baru sekitar 2 minggu, aku pindah ke kost ini karena mendapat pekerjaan baru yang jaraknya lumayan jauh dari rumahku jadi ku pilih indekost saja dari pada bolak balik ke rumah. 

Aku berangkat kerja jam 06.30 pagi dan baru kembali lagi sekitar jam 16.30 sore sesekali aku nongkrong di teras untuk mencari angin dan menyapa tetangga kost yang lewat saat akan dan setelah dari kamar mandi jika terasa lelah maka maka aku lebih memilih merebahkan diri sambil menonton tv ketimbang nongkrong-nongkrong di teras. Meski belum kenal betul tapi aku sudah mengenal wajah mereka walau sekilas kecuali kamar sebelah. 

Jarang sekali dia keluar kamar sehingga aku tak tahu persis bagaimana wajahnya. Penghuni disini yang kutemui boleh dibilang ramah jika kebetulan aku sedang berada di luar kamar dan mereka melewatiku saat mereka mau ke kamar mandi mereka pasti menyapaku, tapi entah kenapa setiap melewati kamar sebelah ku mereka tak pernah menyapa si penghuni meski kulihat dia terlihat membuka sedikit pintu kamarnya, malah terkesan enggan walau hanya untuk melirik ke arah kamarnya bahkan pernah juga aku melihat si Mba Marni  yang tinggal di ujung kamar meludahi lantai kamar sebelah sambil komat kamit saat melewatinya. Duh kok segitunya ya pikirku dalam hati tapi ya sudahlah, mungkin mereka tidak suka dengan si gadis itu karena tidak pernah bergaul.

Suatu hari sepulang kerja tak sengaja aku tertidur hingga terbangun pas kudengar suara adzan maghrib berkumandang dan tiba-tiba aku merasa harus segera buang air kecil. 

Karena terburu-buru saat hendak masuk kamar mandi aku bertubrukan dengan orang yang disaat bersaman akan keluar kamar mandi dan ternyata itu si gadis kamar sebelah, dia meminta maaf karena tak sengaja menabrakku namun kubilang tak apa karena memang aku pun terlalu terburu-buru sehingga tak sadar ternyata ada orang di dalam. 

Aku baru tersadar bahwa baru kali ini ku lihat jelas wajahnya ternyata dia gadis yang cantik, berambut setengah punggung, berhidung mancung, berkulit putih namun saat aku tak sengaja meneliti wajahnya tiba-tiba ku dengar Mba Marni berteriak "Mas Dikdik... ngomong sama siapa? Awas magrib-maghrib begini kesambet nanti!", lalu aku menoleh "apa sih si mba marni ini ganggu saja" gerutu ku dalam hati. Begitu ku menoleh kembali ke depan ternyata gadis itu sudah tidak ada. 

Tanpa pikir panjang aku kemudian masuk ke kamar mandi karena memang sudah tak tahan lagi, setelah selesai aku bergegas keluar kamar mandi yang ternyata sudah ditunggu Mba Marni yang juga mengantre untuk mandi.

Saat aku akan meninggalkan kamar mandi Mba Marni kembali mengajukan pertanyaan yang sama." Mas Dikdik tadi ngomong sama siapa sih? Kok saya lihat ngomong sendiri", Si Mba Marni ini memang suka kepo sama urusan orang, lalu ku jawab "Itu mba sama mba yang sebelah kamar saya". Tak ku sangka Mba marni yang sudah bersiap mandi malah lari terbirit-birit meninggalkan kamar mandi, karena terlalu cepat berlari hampir saja dia terpeleset. Aku hanya geleng-geleng melihat tingkahnya yang aneh. Tak mau ambil pusing aku pun meninggalkan kamar mandi namun saat melewati kamar sebelahku tiba-tiba pintunya terbuka lebar bahkan menimbulkan bunyi "braakkk....". Astagaaaaa.... aku kaget setengah mati tapi lebih kaget lagi ternyata kamar itu nampak kosong dan tak berpenghuni bahkan sangat berdebu dan dipenuhi sarang laba-laba.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline