Lihat ke Halaman Asli

Eka Hujaemah

Mahasiswa STAI RIYADUL JANNAH subang Smester 7

Pengantar Evaluasi Pembelajaran PAI

Diperbarui: 15 Oktober 2023   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum kita terjun kedalam evaluasi pembelajaran PAI. Alangkah lebih baiknya kita mengetahui apa itu evaluasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) evaluasi adalah suatu keadaan dan proses sistem yang diciptakan oleh evaluator untuk mengumpulkan data. 

Perlu diketahui bahwa sebagian besar guru ketikae dengar istilah "evaluasi" maka yang akan terbayang adalah sebuah penelitian pretest dan postest. Padahal jika ditelaah kembali evaluasi sangatlah luas diantaranya sebiah sistem yang memcakup beberapa komponen yang saling bertautan dan butuh dikembangkan sehingga tercipta tujuan pembelajaran. Seperti halnya evaluasi yaitu bukan hanya penilaian tetapi juga didalamnya ada pengukuran dan pengolahan data.

Menurut Stufflebeam, evaluasi yaitu proses penggambaran dimana akan diperoleh suatu informasi yang berguna dalam merumuskan suatu alternatif keputusan. 

Setelah mengetahui pengertian evaluasi, masuklaha kita kedalam evaluasi pembelajaran. Dimana pembelajaran merupakan sebuah komponen pendidikan. Evaluasi Pendidikan menurut Sudijono  yaitu proses untuk menentukan tujuan pendidikan. Secara umum bahwa evaluasi pendidikan yaitu proses penilaian didalam sebuah pembelajaran. 

Pendidikan Agama islam yaitu proses belajar mengajar didalamnya terdapat pengajaran kepada peserta didik berdasarkan Al Qur'an dan hadits. Seperti halnya pendidikan umum pendiiskan agama Islam juga memiliki 3 ranah yaitu kognitif,apektif, dan psikomotorik. Namun dalam pendidikan agama Islam lebih ditekankan kembali dalam gal akhlak,adab dan pengamalannya (apektif dan psikomotorik). 

Tujuannya yaitu mewujudkan insanul al kamil atau manusia paripurna. Dalam hal ini evaluasi pembelajaran PAI tentunya berperan dalam menilai pembelajaran didalam ranah keagamaannya. 

Sebagai contoh guru mengevaluasi kelas A dan dalam pengamatan evaluasi nya maka diketahui bahwa kelas A masih kurang dalam hal adab. Maka dilakukankanlah penekanan adab disetiap pelajaran nya guna penguatan dalam hal beradab di kelas A. Sebagai tujuannya adalah anak kelas A dapat mengamalkan adab yang telah dipelajarinya.

Jadi, evaluasi bukan melulu menilai dalam bentuk tes, tetapi dalam bentuk lainnya sehingga diketahui kelemahan suatu objek. Setelah mengetahui kekurangan nya maka dilakukankanlah sebuah keputusan guna memperbaiki nya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline