KKN MAs atau dikenal dengan KKN Muhammadiyah dan Aisyiyah yang merupakan KKN gabungan PTM dan PTMA se Indonesia pada tahun 2024 ini diselenggarakan di Kabupaten Sukoharjo secara resmi telah ditarik. Penarikan KKN Mas dilaksanakan di Sukoharjo pada tanggal 11 September 2024. Kegiatan penarikan dihadiri oleh semua peserta KKN Mas dan unsur pimpinan LPPM maupun Universitas. Penarikan KKN yang dilaksanakan bersama dengan kegiatan expo ini dilaksanakan di Edutorium UMS. Kegiatan tersebut juga dibarengkan dengan dengan pelantikan pengurus KKN Mas periode 2024-2026.
saat memberikan sambutan pada acara pengukuhan (sumber:Ist).
Tim Konsorsium Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) pada kegiatan tersebut secara resmi melantik pengurus pusat KKNMAs periode 2024-2026. Sardjito yang memimpin pelantikan tersebut menjelaskan bahwa pelantikan pengurus pusat sengaja dilakukan bersamaan dengan penutupan KKNMAs 2024. "Ini merupakan bagian dari reorganisasi yang penting untuk keberlangsungan organisasi. Kesuksesan suatu organisasi bisa dilihat dari kemampuan melaksanakan pergantian pengurus dengan lancar,"
Ditambahkan oleh Sarjito bahwa komunikasi yang baik dan kreativitas dari pengurus baru sangat diperlukan untuk menarik lebih banyak peserta KKNMAs. "Harapan kami, pengurus baru mampu menghasilkan produk-produk luaran yang dapat ditemukan di masyarakat dan dipublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah," tegasnya.
Sementara itu Suwarno yang sebelumnya sebagai perwakilan UM Purwokerto yang menjabat sebagai Ketua Panitia Pusat KKN MAs periode 2020-2024, berharap agar pengurus baru dapat menjalankan amanah dengan lebih efektif. "Dulu masa bakti pengurus adalah 4 tahun, namun kini disepakati hanya 2 tahun saja," jelasnya. Suwarno berharap perubahan ini dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi perguruan tinggi di seluruh Indonesia. sifat KKNMAs yang nasional dan kolaboratif memberikan nilai lebih dibandingkan KKN yang hanya diikuti oleh satu perguruan tinggi saja. Dengan kolaborasi nasional, manfaatnya lebih terasa, tambahnya.
Ahmad Darmawan sebagai Ketua yang baru yang juga menjabat sebagai WR 4 sebagai Ketua Pengurus Pusat terpilih berjanji untuk menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. "Kami berkomitmen untuk melanjutkan program-program unggulan KKNMAs, terutama yang bermanfaat bagi mahasiswa dalam mempelajari kehidupan di masyarakat," tegasnya.
Darmawan sebagai ketua KKN MAS berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan ketua sebelumnya walaupun amanah ini menurutnya tidak ringan namun dengan kerjasama dari semua PTMA dan dukungan dari majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah insyaallah pekerjaan akan menjadi Optimal.
Ditegaskan bahwa KKN Mas merupakan aktivitas kolaboratif dibidang pengabdian masyarakat antar PTMA bersama sama membangun peradaban bersama masyarakat yang tentunya membutuhkan interdisipliner semua bidang ilmu untuk membantu menyelesaikan problimatika masyarakat seperti kemiskinan ekstrim. stanting, pengangguran, dan menurutnya minat belajar untuk usia sekolah. Ditambahkan Darmawan bahwa KKN Mas akan menjadi program unggulan bagi PTMA karena diikuti oleh perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia dan ini hanya bisa dilakukan oleh KKN Mas PTMA. sehingga seluruh aktivitas pengabdiannya menjadi pengabdian masyarakat tingkat nasional. dan output dari KKN Mas adalah Procceding yang terindeks scopus, insyaallah akan menambah kekuatan PTMA di bidang PKM kerjasama dalam negri. Bahkan KKN menjadi salah satu alter natif kegiatan MBKM yang bisa dikonversi ke beberapa mata kuliah karena KKN membutuhkan dasar bidang ilmu interdisiplin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H