KKN adalah kegiatan akademik yang wajib ditempuh mahasiswa guna menyelesaikan studinya untuk mendapatkan gelar kesarjanaan. Program akademik ini melibatkan sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat, pemerintah, dan berbagai lembaga. Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tahun 2024 ini melaksanakan KKN di 6 Kabupaten di Jawa Tengah, 1 program KKN 3T di wilayah Papua dan KKN Internasional di Hongkong,Thailand dan Malaysia.
KKN yang diselenggarakan di wilayah Banjarnegara secara resmi mulai ditarik pada tanggal 5 September 2024. KKN di wilayah Banjarnegara sendiri ditempatkan di 21 Desa. Penarikan peserta KKN secara resmi dilaksanakan di lapangan Desa Sikumpul Kecamatan Kalibening. Kegiatan ini dihadiri oleh BAPERLITBANGDA Kabupaten Banjarnegara, Pimpinan UMP dan panitia, PCM, seluruh mahasiswa, kepala Desa, Muspika, Koramil dan Polsek.
Kordinarot Kabupaten mahasiswa Ananta tegar melaporkan bahwa pada tanggal 24 Agustus mahasiswa KKN yang berada di wilayah kecamatan Kalibening yang berkolaborasi dengan PCM Kalibening mengadakan kegiatan pengajian akbar yang bertempat di masjid jami Baitul Qiblat. Selain itu pada tanggal 1 September mahasiswa kkn yang berada di wilayah kecamatan Wanayasa yang juga berkolaborasi dengan PCM Wanayasa mengadakan kegiatan pengajian akbar bertempat di dusun Payaman desa Wanayasa kecamatan Wanayasa. Pengajian Akbar dilaksanakan sebelum penarikan karena ini menjadi kegiatan besar dalam Gerakan Sholat Subuh Berjamaah. Dalam kegiatan KKN selama 32 hari di Kalibening dan Wanayasa telah menggerakan dana untuk semua aktivitas sebesar.....
Ada beberapa produk unggulan yang dipamerkan dalam kegiatan expo yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penarikan mahasiswa KKN. Produk-produk unggulan yang juga dipamerkan dalam expo diantaranya adalah teh sangrai mbah Sunah yang sudah lama diolah secara tradisional termasuk kemasannya dari desa Kasinoman. Oleh Mahasiswa KKN kemudian diubah kemasannya dan packaging modern. Teh sangrai yang dikemas baru ini mempunya cita rasa berbeda dengan teh biasa. Hal ini menjadi gambaran bahwa melalui KKN, mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga berkontribusi aktif untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat di lokasi kegiatan. Produk unggulan yang lain hasil inovasi mahasiswa KKN adalah permen jahe dari desa Tempuran, kubis isi dengan label Isiku dari desa Kertosuro.
BAPERLITBANGDA yang diwakili oleh Reni Trihandayani,STP,ME dalam sambutannya menyampaikan program kerja pemerintah tidak akan berhasil tanpa partisipasi masyarakat, termasuk mahasiswa saat KKN. Dengan adanya mahasiswa yang melaksanakan KKN diharapkan agar desa bisa memanfaatkan dan meneruskan program kerja yang sudah dirintis mahasiswa, dalam hal ini mahasiswa UMP. Jika melihat hasil aktivitas mahasiswa KKN UMP yang cukup berhasil maka diharapkan bisa menambah mahasiswa yang melaksanakan KKN di wilayah Banjarnegara.
Apa yang disampaikan oleh Reni sejalan dengan ungkapan Wanti, seorang Kepala Desa Kalibombong yang mahasiswanya dibimbing oleh DPL Tatik Ariyati bahwa mahasiswa yang berKKN di desa-desa Banjarnegara terkesan baik, disiplin, sopan dan aktif di posyandu balita maupun lansia dan bidang keagamaan. Jika dilihat inovasi dan kreasinya,cukup banyak hasil inovasi yang dikembangkan oleh mahasiswa dalam hal membantu produk masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H