Lihat ke Halaman Asli

Iswasta Eka

Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Targetnya Menurunkan Angka Kemiskinan dan Stunting

Diperbarui: 6 Agustus 2024   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri/WR2 dan Kepala Baperlitbang Foto bersama wakil mahasiswa.

Mahasiswa peserta KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang melaksanakan KKN di wilayah Kabupaten Banjarnegara diterima secara resmi oleh Pemda Kab. Banjarnegara di ruang Aula Pangripta Mukti Baperlitbang Banjarnegara. Acara serah terima mahasiswa dari pihak kampus kepada Pemda yang diwakili Kepala Baperlitbangda dimulai pukul 09.00 dan dilakukan secara off line maupun on line hari Senin tanggal 5 Agustus 2024. Sebagian besar hadir secara off yaitu Kepala Baperlitbangda beserta jajarannya, Wakil Rektor 2, Kepala LPPM UMP Prof.Dr.Sri Wahyuni , para mahasiswa dan sebagian kepala desa, sedang sebagian kecil mengikuti secara on line.

WR 2 UMP Sulistiyani Budiningsih, SP, MP dalam sambutan penyerahannya menyampaikan bahwa peserta KKN periode ini berjumlah 210 orang. Dari jumlah tersebut,  mahasiswa tersebar dalam 21 desa 2 kecamatan yaitu kecamatan Kalibening dan kecamatan Wanayasa. Sulistiyani  berpesan agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan kondisi desa yang ada, khususnya mereka yang berasal dari luar Jawa yang mempunyai perbedaan dalam adat istiadat dan budaya. Diharapkan mahasiswa harus bisa memberikan manfaat untuk desa yang digunakan sebagai ajang KKN. Kontribusi mahasiswa juga harus ada dalam kegiatan di hari kemerdekaan.

Disisi lain Kepala Baperlitbangda  Yusuf Agung Prabowo. SH, M. Si dalam sambutan penerimaanya menyampaikan bahwa UMP sudah dikenal baik karena semua programnya selama ini selalu bersinergi dengan masyarakat di lokasi KKN. Khusus untuk KKN periode ini akan lebih ditekankan dalam hal mengentaskan kemiskinan dan menurunkan angka stunting. Dalam hal kemiskinan, rangking Banjarnegara masih tergolong tinggi di Jawa Tengah yaitu menempati urutan ke 6 dengan angka 14,9 persen, sehingga masih perlu dipush untuk menurunkan angka kemiskinan. Diharapkan dengan kedatangan mahasiswa dapat membantu mengentaskan kemiskinan dengan berbagai program.

Kemiskinan adalah masalah sosial yang kompleks dan multidimensional yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar.

Masalah stunting juga harus ditekan karena angka stunting masih di kisaran 19,8 sementara skala nasional harus di bawah 14. Mahasiswa dituntut untuk membantu mengatasi masalah kemiskinan dan angka stunting. Target Banjarnegara untuk menekan angka stunting sampai 14 persen dari yang sekarang masih di atas 18 pct. Guna mencapai hal tersebut dibutuhkan pacuan dari berbagai pihak, salah satunya mahasiswa KKN dalam menjalankan programnya. Selain hal tersebut mahasiswa diminta membantu mempush up kegiatan wisatanya, terutama saat ada Dieng Culture Festival yang akan diadakan tanggal 23 Agustus 2024. (Eka)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline