Lihat ke Halaman Asli

Iswasta Eka

Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purwokerto

KKN Internasional, 3T dan MAs Menebar Manfaat untuk Masyarakat

Diperbarui: 15 Juni 2022   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wawancara dengan salah satu calon peserta dari Prodi PGSD, dokpri

Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se Indonesia melakukan kolaborasi dalammenyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan KKN dalam bentuk KKNMAs.. . KKN KKN MAs merupakan langkah meningkatkan wawasan mahasiswa di tingkat nasional
dan memberi pengalaman kolaborasi mahasiswa antar perguruan tinggi Muhammadiyah dan
Aisyiyah. 

Kegiatan KKN ini sebagai realisasi surat dari Majelis Diktilitbang No. 0501/I.3/D/2022
tentang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah 'Aisyiyah (KKN MAs) yang akan
dilaksanakan mulai tanggal 3 Agustus sampai dengan 8 September 2022 di Kabupaten Gowa,
Kabupaten Maros, dan Kabupaten Takalar di Provinsi Sulawesi Selatan.

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) seperti tahun-tahun sebelumnya memilih dan
menetapkan KKN 3 T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di kabupaten Sorong. Program KKN 3 T ini
dilaksanakan kolaboratif dengan perguruan tinggi Muhammadiyah di Sorong yang diikuti oleh PTM
yang lain. 

Pemilihan wilayah Sorong terkait dengan kebijakan Menko Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Muhadjir Effendy yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 105
Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tahun 2020-2024
yang salah satunya adalah penetapan Kabupaten Sorong. Oleh karena itu Kabupaten Sorong
ditetapkan menjadi wilayah KKN dengan lokasi Pulau Arar dan Kokoda yang masuk Kelurahan
Warmon.
KKN internasional yang sudah dilaksanakan oleh UMP beberapa kali ditempatkan di Malaysia. KKN
jenis ini dilakukan berdasarkan kerjasama yanag sudah dilakukan beberapa kali oleh LPPM UMP
bekerjasama dengan PCIM Kualalumpur. Mahasiswa peserta KKN Internasional ditempatkan di
beberapa wilayah di Kualalumpur di bawah koordinasi PCIM Malaysia. 

Pelaksanaan KKN jenis ini
bertujuan untuk memberikan wawasan internasional kepada mahasiswa selain melakukan kegiatan
pendampingan pada masyarakat.

UMP dalam hal ini telah melakukan seleksi mahasiswa untuk ditempatkan di 3 jenis KKN tersebut
pada tanggal Drs.Karma Iswasta Eka,M.Si selaku sie publikasi menjelaskan bahwa untuk
melaksanakan ke 3 jenis kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan hasil seleksi mahasiswa. 

Seleksi
peserta KKN melibatkan 10 pewawancara. Seleksi yang dilakukan oleh tim seleksi dari panitia KKN
meliputi wawasan kebangsaan, integritas, pengalaman organisasi, wawasan keislaman dan
keMuhammadiyahan, pelaksanaan ajaran agama serta kemitraan dan rasa tanggung jawab. 

Jumlah
pendaftar KKN ke 3 jenis tersebut sebanyak 1400 orang dan yang lolos seleksi 50 orang untuk KKN
MAs, 7 orang untuk KKN Internasional dan 20 orang untuk KKN 3T, sehingga yang tidak lolos seleksi
sebanyak 1323 ditetapkan masuk ke KKN reguler.

Sekretaris Panitia KKN, Drs.Sri Harmianto,M.Pd menjelaskan bahwa sehubungan dengan KKN
Internasional, warga Muhammadiyah yang berada di luar negeri, khususnya Malaysia, sebagian
besar merupakan migran dari Indonesia yang perlu sentuhan persaudaraan dan beraktualisasi dalam
gerakan Muhammadiyah. Oleh karena itu KKN Internasional yang telah dilaksanakan beberapa kali
sebelum masa pandemi, disambut baik oleh warga migran. Warga migran juga berharap agar KKN
yang telah dilaksanakan oleh UMP bisa diselenggarakan setiap tahun. UMP pada tahun 2022 ini
melibatkan PTM lain dalam pelaksanaan KKN Internasional, namun tetap di bawah koordinasi UMP
dan PCIM Malaysia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline