Lihat ke Halaman Asli

Iswasta Eka

Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Teh Karumunting Inovasi Mahasiswa KKN

Diperbarui: 23 Februari 2022   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa dan Ketua Panitia KKN UMP menunjukkan teh Karumunting/dokpri

Mahasiswa keIndonesiaan dari UM Purwokerto yang ditempatkan di Propinsi Bangka Belitung hari Rabu 2021 secara resmi ditarik dari lokasi KKN. Penarikan mahasiswa yang ditempatkan di desa Nyuruk dan Balok, Kecamatan Dendang, Kabupaten Belitung Timur, desa Air Saga Kecamatan Tanjung Pandan serta desa Batu Itam Kecamatan Sijuk  Kabupaten Belitung  dilakukan di Aula Bappeda Kabupaten Belitung diawali dengan paparan hasil KKN dan pameran produk. Penarikan dilakukan oleh Ketua Panitia KKN UMP Akhmad Fauzan,M.Pd mewakili LPPM UMP didampingi oleh DPL Dr.Agus Mulyadi Purnawanto,MP.

Kegiatan penarikan ini juga dihadiri oleh Bappeda Kab Belitung, kepala Dinas Pariwisata, Dinas Perpustakaan dan Arsip, kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Camat, Kades. Dalam  acara tersebut Pemda menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan KKN kolaboratif antara UMP dan UM Babel. 

Program KKN kolaboratif ini telah  melakukan banyak terobosan  dalam kegiatannya, termasuk menghasilkan produk melalui kegiatan KKN. KKN kolaboratif dilaksanakan dengan memberdayakan Masyarakat Desa. Salah satu produk inovasi mahasiswa adalah teh Karumunting dan nugget sayur dan inovasi ini akan ditindak lanjutkan oleh Disperindag dan Dinas Pariwisata.

Pemda berharap agar  ada KKN kolaboratif lagi ditahun berikutnya. Ketua panitia KKN UMP menyatakan bahwa akan ada kegiatan KKN kolaboratif berikutnya yakni KKN  Muhammadiyah dan Aisiyah bertempat di Sulawesi Selatan dan KKN 3T bertempat di Sorong Papua Barat yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2023. Rencana KKN berikutya ini disambut baik oleh jajaran pemerintah Kabupaten Belitung, dan diharapkan ada KKN Belitung lagi di tahun kedua.

Pemda Belitung mendukung upaya kreatif utk kemajuan desa. Terkait dengan kendala Pendidikan masyarakat di Belitung yang disampaikan perwakilan mahasiswa, Bupati akan menyiapkan regulasi melarang perusahaan pertambangan untuk melibatkan anak usia sekolah. Hal ini disampaikan menanggapi laporan Yanuar, perwakilan mahasiswa dari desa Nyuruk yang mengatakan bahwa banyak anak-anak putus sekolah yang kemudian tergiur dengan bekerja di pertambangan karena upahnya yang menjanjikan. Selain hal tersebut Bupati juga sudah menyiapkan program "Yuk Gi ke Sekolah" untuk meningkatkan minat anak usia sekolah utk tidak putus sekolah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline