Lihat ke Halaman Asli

Iswasta Eka

Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Karang Kitri sebagai Ekowisata Baru

Diperbarui: 27 Agustus 2021   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pandemi covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia memberikan dampak pada bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi serta pariwisata. Pariwisata di Indonesia mengalami penurunan selama pandemi covid-19 karena masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan yang memicu kerumunan. Lokasi pariwisata  terdampak banyak yang mengalami penurunan di Indonesia, tak terkecuali pariwisata Karang Kitri yang berada di desa Purwojati.

Wisata Bukit Karang Kitri yang berada di Desa Purwojati masih terbilang cukup baru. Wisata ini sebelumnya merupakan lahan kosong yang tandus. Pada tahun 2019 mulai diadakan penghijauan lahan yang didukung oleh pemerintah desa dan Kabupaten guna menghijaukan lahan yang gundul untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup agar bisa menyimpan sumber mata air, dan bisa bermanfaat sampai anak-cucu kita. 

Penghijauan lahan Karang Kitri ini diikuti oleh GANN Banyumas, Banser, kokam dll. Penanaman pohon diantaranya ada pohon kayu dan pohon buah sebanyak 7000 pohon.

Luas lahan pariwisata Karang Kitri yang berada di Desa Purwojati kurang lebih 5 hektar. Lokasi pariwisata Karang Kitri yang berada di Desa Purwojati dihijaukan oleh pepohonan dan dilengkapi dengan gazebo dan panggung yang dapat digunakan untuk berbagai acara. Pemerintah desa Purwojati selama masa pandemi covid-19, berupaya untuk mengembangkan pariwisata karang kitri.

Pengembangan kualitas dan fasilitas yang ada di wisata bukit Karang Kitri juga masih terus berjalan. Mahasiswa peserta KKN UMP pada hari Sabtu tanggal 14 Agustus 2021, bersama Dosen dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto Drs. Karma Iswasta Eka, M.Si Tatik Ariyanti, M.Pd sebagai tim pengembang wisata didampingi oleh Bapak Kasam Utomo selaku Kepala Desa melakukan survei pengembangan pariwisata tepatnya wisata bukit Karang Kitri. 

Pengembangan wisata meliputi pemilihan lokasi parkir, loket masuk dan gapura wisata Karang Kitri. Pengembangan obyek wisata baru berbasis ekologi ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisman dan meningkatkan pendapatan desa, terutama setelah pandemi berakhir dan obyek wisata boleh dibuka kembali. (Tatik Ariyati dan Karma Iswasta Eka, LPPM UMP 2021)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline