Lihat ke Halaman Asli

Eka Khristiyanta Purnama

Koordinator Produksi Teknologi Pembelajaran dan PTP Ahli Madya

Inovasi Rumah Belajar

Diperbarui: 5 Mei 2021   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keberadaan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional saat itu pernah memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah untuk mengakselerasikan sumber daya manusia (SDM). 

Dalam konteks pendidikan, maka perlu kurikulum baru berbasis STEAM, yakni Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematics bagi sekolah untuk mengakselerasi SDM talenta digital Indonesia. Keberadaan kurikulum tersebut berorientasi pada cara belajar project-based untuk mempersiapkan SDM yang mampu bekerja secara inovatf, berdaya saing dan produktif di masa mendatang.

Talenta Digital

Dalam hal ini, kurikulum diajarkan dengan project-based learning, tidak lagi kurikulum diajarkan pada ruang kelas dan murid mencari sendiri sembari dibina guru yang dalam konteks proyek dan aplikasi teori. Sehingga murid akan mampu melakukan identifikasi dan memetakan kebutuhan kemampuan digital. Kemudian baru pada peningkatan kualitas maupun kuantitas yang sesuai kebutuhan industri dan pengembangan teknologi.

Secara substansi, yang namanya inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT) menjadi syarat utama kemampuan diri di tengah arus globalisasi. Mencetak manusia yang memiliki kemampuan dan daya adaptif terhadap perkembangan globalisasi bukan sesuatu yang mudah untuk di realisasi tanpa membangun kesadaran diri dan berinovasi.

Bagaimanapun, tanpa adanya sebuah inovasi, tanda kematian sebuah layanan berbasiskan teknologi informasi sudah dapat dipastikan. Sebagaimana dalam rekomendasi Dewan TIK Nasional yang sudah diprediksikan bahwa dunia teknologi informasi akan memainkan peran yang sangat penting. Ke depan, pergerakan orang pasti akan dibatasi. Di tengah pembatasan tersebut, maka seluruh kegiatan manusia harus memanfaatkan aplikasi-aplikasi dan sistem-sistem informasi.

Dentuman pertarungan teknologi menjadi medan baru yang tidak terelakkan. Harus diakui bahwa pertumbuhan dunia terhadap teknologi kini menjadi sangat kompetitif. 

Tiba-tiba, banyak layanan baru lahir akibat melonjaknya permintaan, meskipun di sisi lain banyak juga aplikasi yang sudah mulai berguguran akibat tidak mampunya bersaing dan tidak mampu melahirkan layanan baru. Arus inovasi yang semakin deras harus disikapi secara positif supaya terus dan mampu menjaga stabilitas sebagai sosok yang bertalenta digital di tengah globalisasi. 

Inovasi Baru

Keberadaan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berhasil dalam menerjemahkan makna dari sebuah inovasi. Adanya portal pendidikan bernama Rumah Belajar tentu butuh inovasi yang cepat. 

Kepentingan atas inovasi sangat diperlukan karena portal sudah menjadi layanan utama platform pembelajaran Kemendikbud di masa pandemi. Tantangan yang terpenting dari platform yang ada saat ini adalah untuk dapat melahirkan inovasi layanan baru baik dari sisi fitur, performa maupun pemanfaatannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline