Lihat ke Halaman Asli

Benyamin Arisoy Klarifikasi Dana RUU Otsus Plus

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Benyamin Arisoy yang  menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Papua memberikan klarifikasi bahwa pada tahun 2015 tidak ada alokasi dana untuk mengurus Rancangan Undang-Undang (RUU) Otsus Plus.

Arisoy mengatakan bahwa Gubernur Papua, DPRP serta SKPD yang terkait melakukan kegiatan di Jakarta dalam mengurus RUU Otsus Plus dengan menggunakan dana kedinasan masing-masing tanpa ada dukungan maupun alokasi dana khusus untuk mengurus otsus plus.

Arisoy mengharapkan bahwa hal yang seperti ini dapat dijadikan untuk kepentingan yang menyentuh rakyat. Dia memberikan pembenaran dan meluruskan opini yang tidak pas kepada rakyat yang berpikiran bahwa Gubernur Lukas Enembe hanya menghambur-hamburkan dana.

Selama ini banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Gubernur Papua Lukas Enembe berada di Jakarta hanya untuk bersenang-senang, namun nyatanya beliau sedang sibuk mengurusi RUU otsus plus.

Selain itu juga masyarakat sering mengatakan bahwa Gubernur Papua jarang ada di meja dinasnya selama jam dinas. Dari situ juga Benyamin Arisoy meluruskan bahwa Pak Gubernur selalu barada di kantornya dan bahkan sampai malam hanya untuk memberikan pelayanan.

Arisoy juga menambahkan jika pak Gubernur tidak berada di ruangannya, berarti sedang melaksanakan urusan dinas di luar daerah atau kunjungan kerja ke daerah-daerah.

Saat ini memang otsus plus sedang menjadi topik hangat di pemerintahan Papua dan Papua Barat. Banyak masyarakat yang berpandangan negatif terhadap pimpinan daerah mereka sendiri mengenai dana atau anggaran untuk otsus plus.

Ada sebuah opini yang mengatakan bahwa “Jika negara tidak becus mengurus persoalan Papua, jangan salahkan jika radikalisme yang terjadi di masyarakat asli Papua akan terus tumbuh dan memperkuat gerakan persatuan masyarakat asli Papua yang terus mendorong referendum di Tanah Papua”. Sumber http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/k2-information/halaman-utama/item/19303-otsus-plus-bukan-diskriminasi-tapi-penyelamat-nkri

Hal ini membuktikan bahwa ada kelompok kecil di Papua yang memang mempunyai niat dan kemauan dalam usaha untuk membuat referendum di Papua. Sehingga dalam setiap masalah yang terjadi di Papua selalu mengandalkan referendum.

Kelompok kecil di Papua yang selalu mengatakan referendum karena mereka tak pernah merasa puas dengan apa yang telah diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

Jika berbicara tentang dana otsus, sudah cukup banyak yang diberikan oleh pemerintah pusat ke Papua untuk proses percepatan pembangunan dan juga kemajuan di Papua. Namun sampai saat ini hasilnya belum terlihat penuh dari apa yang telah diberikan oleh pemerintah pusat.

Kemana sebenarnya dana itu mengalir? Kepada siapa kita akan bertanya?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline