Lihat ke Halaman Asli

Naniura... Sensasi Hidangan Ikan Mentah Khas Tapanuli

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Oleh: Erita J. Sibuea Mendiang ibu saya pandai sekali memasak karena itu kami jarang makan di luar. Entah berapa banyak resep masakan yang ibu kuasai. Yang pasti ada satu hidangan tradisional Tapanuli yang tak pernah ibu coba masak namanya 'naniura'. Seingat saya itu justru makanan kesukaannya. Ibu selalu berkilah "Susah itu masaknya. Ada caranya yang khusus. Tidak dijerang di api, tapi masak karena direndam asam." Karena waktu itu saya masih kanak-kanak, saya tidak terlalu ambil pusing untuk bertanya-tanya lagi. Sekarang, setelah kedua orangtua tiada dan sebagian besar saudara kandung sudah bercucu, terbit keinginan bernostalgia tentang masakan ibu tercinta. Saya pun berburu informasi di ranah maya. Ternyata banyak juga situs kuliner di Internet yang menyediakan keterangan tentang masakan Tapanuli. Di salah satu situs dijelaskan bahwa naniura artinya ikan yang tidak dimasak. Ikan, biasanya ikan emas segar, dibelah dua dari punggung ikan hingga ekor. Durinya dikeluarkan semua. Setelah dicuci bersih, ikan digarami dan dibumbui. Bumbunya antara lain asam jungga, andaliman, kemiri, kunyit, kecombrang, bawang merah, bawang putih, cabe dan kacang tanah gongseng yang telah dihaluskan. Ikan direndam selama beberapa jam di larutan asam jungga yang telah dicampur bumbu tadi. Itu saja. Ikan siap dihidangkan. Tidak digodok atau digoreng lagi di atas api. Bagaimana rasa naniura? Meski tidak terlalu suka ikan mentah, saya pernah mencicipi beberapa potong. Agak asam dan pedas. Karena ada aroma saus kacang jadi seperti ikan yang dicampur kuah asinan kacang. Daging ikan masih agak keras tapi tidak amis lagi karena kalah oleh bumbu yang beragam. Ikan naniura ini jarang tersedia siap jual di kedai makanan Tapanuli. Perkiraan saya sih karena tidak banyak orang yang suka makan ikan mentah dan khawatir akan cepat basi kalau disimpan bermalam. Gambar diambil dari griyawisata(dot)com EJS-5@kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline