Assalamualaikum wr.wb
Kali ini saya akan menuliskan 2.2.a.9. Koneksi Antar Materi -- Pembelajaran Sosial dan Emosional
Setelah mempelajari Modul 2.2 mengenai pembelajaran social emosional (PSE) saya mendapatkan pengetahuan baru, keterampilan, serta sikap yang dapat membantu saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran.
Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa pembelajaran yang saya lakukan di kelas sudah baik dan sesuai dengan harapan saya, saya tidak memasukkan unsur-unsur terkait emosional dan pengelolaannya di dalam kelas karena menurut saya bagaimanapun kondisi emosional anak atau guru, pembelajaran harus tetap berlangsung dan tujuan pembelajaran itu sendiri haruslah tercapai.
Hal ini membuat kelas saya berjalan apa adanya, biasa saja, dan tidak terlalu meninggalkan kesan dalam waktu lama. Setelah mempelajari modul ini, ternyata saya menyadari bahwa Pembelajaran Emosional (PSE) itu penting dan dapat dimasukkan ke dalam proses pembelajaran mata pelajaran apa pun termasuk pembelajaran bahasa Inggris yang saya ampu selama ini.
Ketika murid mengetahui perasaan yang sedang dialaminya dan guru menyadari dampak dari perasaan murid tersebut pada luaran (dampak) proses pembelajaran pada hari itu maka guru dapat mengoptimalkan pembelajaran yang dilakukannya dengan cara mengelola perasaan (emosi-emosi) negatif murid menjadi emosi-emosi positif yang dapat membantu murid memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan lebih cepat, sehingga pembelajarana akan lebih bermakna ketika kita melibatkan emosi di dalamnya.
Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 (tiga) hal mendasar yang saya pelajari adalah (1) bahwa pembelajaran dan emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah sehingga saya harus berkolaborasi dengan semua warga sekolah untuk menerapkannya di seluruh kelas yang saya ajar.
Pembelajaran ini menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek dan emosional guru dan murid agar masing-masing dapat memahami, menghayati, dan mengelola emosi (memiliki kesadaran diri), menetapkan dan mencapai tujuan positif (mampu mengelola diri), merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (memiliki kesadaran ), mampu membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (memiliki keterampilan berelasi), dan mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab (mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab), (2) bahwa pembelajaran emosional (PSE) dapat diterapkan dengan menggunakan lingkaran CASEL yang terdiri atas penciptaan lingkungan belajar yang aman dan nyaman dalam meningkatkan pembelajaran akademik, , dan emosional murid melalui pembelajaran dan iklim kelas yang didukung oleh budaya, praktik, dan kebijakan sekolah, kemitraan antara sekolah, keluarga, dan komunitas yang harmonis sebagai ciri khas hubungan relasi yang sehat, dan adanya kesempatan belajar yang sama, selaras, dan seimbang sesuai dengan kurikulum dan pembelajaran yang jelas dan bermakna disertai evaluasi secara berkala, (3) bahwa pada kerangka kompetensi dan emosional (CASEL) saya dapat memilih KSE (kompetensi social emosional) apa saja yang dapat saya ajarkan dan tekankan kepada murid-murid di kelas. Ada 5 (lima) KSE yang perlu diajarkan secara kontinyu kepada murid agar mereka dapat mencapai kesejahteraan (well-being), yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran , keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Berkaitan dengan hal-hal di atas, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah adalah sebagai berikut:
a. Bagi murid-murid :