Inayatul Faiqoh (faiqoh.aiq28@gmail.com), Jumrotun (rotunjum221@gmail.com)
Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
PENDAHULUAN
"Segala perubahan yang terjadi pada murid dihubungkan dengan kodrat keadaan, baik kalam dan zaman." --- Ki Hajar Dewantara (Ratriani, 2024). Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa kehendak Tuhan (Kalam) serta kemajuan zaman mempengaruhi perubahan seorang murid. Perkembangan zaman mencerminkan pengaruh yang berubah seiring waktu pada sosial, lingkungan, dan teknologi. Di sisi lain, kehendak Tuhan dianggap sebagai perintah ilahi yang mengarahkan jalan hidup dan kemajuan seorang murid. Proses pendidikan dan perkembangan siswa dibentuk secara bersamaan oleh kedua komponen ini. Akibatnya, pendidik harus memahami dan menyesuaikan metode pengajaran dengan mempertimbangkan aspek spiritual dan kontekstual yang relevan. Penulis mengambil judul di atas karena melihat banyak masyarakat yang tidak mementingkan pendidikan karya seni di era yang sudah modern ini, padahal karya seni juga penting untuk membangun keterampilan yang mungkin sebagian masyarakat tidak menyadari kemampuan mereka sendiri dalam membangun keterampilan-keterampilan tersebut, yang biasanya disebut dengan bakat yang terpendam.
Memahami pentingnya peran seni dalam pendidikan dan pembangunan manusia merupakan bagian dari fenomena pendidikan seni. Seiring berjalannya waktu, pendidikan tidak lagi sebatas pembelajaran di kelas tetapi juga proses pembelajaran yang mencakup aspek kreatif dan ekspresif yang kita temukan di bidang seni. Pendidikan seni penting untuk meningkatkan keterampilan teknis dan kepribadian seseorang. Dalam proses menciptakan karya seni, siswa mempelajari prinsip-prinsip seperti: ketekunan, kesabaran, disiplin, tanggungjawab, dan penghargaan terhadap keindahan. Seni juga bisa menjadi sarana untuk mengembangkan rasa percaya diri dan menemukan jati diri Anda yang sebenarnya. Pendidikan seni dapat membantu melatih masyarakat untuk menunjukkan empati, toleransi, dan saling menghormati dalam masyarakat yang semakin beragam dan kompleks (Wayan Paramartha, 2024).
PEMBAHASAN
Di beberapa sekolah, ada yang mengadakan pameran karya seni untuk dijadikan evaluasi pembelajaran, sehingga siswa bisa merasakan hasil langsung dari karya kreatif mereka. Fakta tersebut menunjukkan pendidikan karya seni di sekolah dapat meningkatkan kreativitas siswa yang berguna dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang lebih mengutamakan kemampuan berinovasi (Nugroho, 2023).
Tak hanya di sekolah, Di berbagai kota di Indonesia banyak sanggar seni yang bisa membantu Masyarakat mengembangkan daya kreativitas mereka dari berbagai kalangan usia. Salah satu contoh yaitu Sanggar Bapak Ayok Sunaryo yang didirikan pada tahun 2019 yang mengajarkan berbagai kursus seni rupa seperti melukis, menggambar, dan membuat sketsa. Sanggar ini terbuka untuk umum dari pra-sekolah hingga mahasiswa.
Mereka juga menyiapkan peserta untuk ikut berkompetisi seni, Sanggar ini berada di daerah Purworejo, Jawa Tengah (Aditya Rahmadhani, 2024).