Lihat ke Halaman Asli

Eileen Klarissa

Pelajar/Mahasiswa

Cinta Kasih dalam Kebenaran sebagai Pribadi yang Merdeka

Diperbarui: 9 September 2022   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta Kasih dalam Kebenaran sebagai Pribadi yang Merdeka

Konsep cinta kasih bukanlah hal asing lagi ditelinga kita. Dalam nilai-nilai SINDU cinta kasih haruslah beriringan dengan kebenaran karena cinta kasih sendiri tidak cukup dalam kehidupan. Dibutuhkan juga kebenaran di dalamnya. Tanpa adanya kebenaran dalam diri seseorang, suatu niatan baik yang berasal dari cinta kasih akan sia-sia. Contoh utamanya adalah fenomena free rider yaitu fenomena dimana seseorang yang memanfaatkan suatu hal bisa berbentuk manusia, suatu kelompok maupun fasilitas untuk kepentingan dan keuntungan dirinya sendiri. Seorang free rider dapat memanfaatkan cinta kasih seseorang untuk hal-hal yang tidak baik, seperti contoh di short film berjudul 'Free Rider'. Hal tersebut tidak membawa dampak baik untuk orang yang menjadi free rider, hasil yang didapat hanyalah sejenak. Seorang free rider akan hilang kepercayaan. Di lain sisi kita sebagai pelajar yang mungkin sering mengalami fenomena ini tidak boleh terlalu judgemental. Mengutip dari kak Raihan seorang alumni jurusan hubungan internasional mengatakan bahwa sangatlah penting untuk kita memiliki komunikasi yang baik dengan rekan/teman-teman dan mendengarkan alasan mereka. Dari Kak Cherry pun kita sebagai orang yang di 'free ride' harus dapat melihat sisi positif dari hal tersebut, dimana di posisi tersebut kita dapat belajar lebih.

Dalam podcast Kak Raihan dan Cherry saya menemukan beberapa poin penting lainnya  yaitu "Mulailah dari hal-hal kecil." dan "Hiduplah bagai pohon." Dijelaskan bahwa pohon memiliki akar batang dan daun. Sebagai mahasiswa UNPAR yang berkepribadian merdeka, kita sudah diberikan kesempatan untuk menabur bibit yang baik, dimana seperti yang dikatakan kak Raihan, dunia perkuliahan adalah sebuah sistem 'tabur tuai' yaitu ada yang kita tabur pada awal akan menghasilkan buah dan daun yang lebat untuk kita kedepannya. Disini SINDU haruslah menjadi akar dan batang dari pohon kita. Hal-hal kecil yang kita lakukan atau tabur di keseharian kita akan menjadi modal kita kedepannya bahkan sampai ke dunia kerja. Maka dari itu, menerapkan nilai-nilai SINDU yang ada sangatlah penting.

https://unpar.ac.id




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline