Lihat ke Halaman Asli

Ancaman Kesehatan di Balik Enema Coffee

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saya tertarik atas artikel salah satu kompasiana (pak omri) tentang enema kopi seperti tertera di link berikut
http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2011/02/18/enema-kopi-memang-merugikan-kesehatan-341861.html

penasaran dengan getolnya pak omri promosi tentang coffee enema, saya coba telusuri tentang topik ini. Saya berkesimpulan pak omri berkiblat dari buku dan situs ini ;
1.http://gerson.org/gerpress/
2.http://www.cafecolon.jp/e/coffee_enema/
3.http://www.nutrimaxorganic.com/health_topics/coffee_enema.html
setelah saya baca, ternyata ini bukanlah situs ilmiah, tidak ada scientific evidence basednya.

saya coba cari barang satu saja jurnal ilmiah yang membahas manfaat coffe enema. Sayang sekali, yang saya temukan hanya akibat buruk coffe enema. berikut beberapa jurnal yang saya temukan :
1.http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=371881
2.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1021723/pdf/westjmed00187-0124b.pdf
3.http://www.nature.com/ajg/journal/v105/n1/pdf/ajg2009505a.pdf
4.http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=401746

Coffe enema yang pak omri agung-agungkan ini mengklaim cafestol palmitate yang ada di kopi mencetuskan pengeluaran glutathione S-transferase, yang mendetokfisikasi produk metabolism sel dan cairan enema ini menstimulasi peristaltis usus dan drainase toxic dari usus. Sepengetahuan saya, hipotesis ini belum terbukti secara ilmiah.

coffe enema selain tidak ada manfaat untuk kesehatan yang terbukti secara ilmiah, dapat menimbulkan hal-hal yang sangat merugikan kesehatan pasien. Selain mual, muntah, diare dan nyeri perut, juga yang paling parah bisa mencetuskan timbulnya proctocolitis (peradangan /inflamasi di usus/colon), gangguan elektrolit, penurunan kadar potassium yang bisa berujung kematian
jika ingin tau seperti apa gambaran peradangan di usus akibat coffe enema ->http://www.nature.com/ajg/journal/v105/n1/pdf/ajg2009505a.pdf
http://pdf.medrang.co.kr/Kjg/052/Kjg052-04-08.pdf.

kopi adalah campuran yang kompleks dari beberapa bahan kimia yang mengandung asam chlorogenic, caffeine, cafestol, dan kahweol. Kesemuanya ini berpotensi menimbulkan proctocolitis atau peradangan di usus.

pemakaian alat-alat yang dipakai sendiri dirumah juga tidak menjamin 100% steril. Ada laporan kasus wanita 23 tahun yang menderita kanker payudara, beralih ke terapi alternative coffe enema setelah berkali-kali gagal menjalani kemoterapi. Pasien datang ke RS, dan saat menjalani pemeriksaan, hasil kultur darah menunjukkan adanya kuman Salmonella enteriditis dan Campylobacter fetus subspecies Intestinalis akibat pemakaian alat coffe enema yang tidak steril. Pasien meninggal sebelum selesai menjalani evaluasi gastrointestinal (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1021723/pdf/westjmed00187-0124b.pdf).

penelitian di Thailand yang dilakukan terhadap 11 pria sehat berusia 18-25 tahun, membandingkan efek farmakokinetik caffeine ke tubuh jika diberikan kopi peroral atau perrectal (enema coffee) ->http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3603218/. Hasilnya efek kopi tersebut jauh lebih cepat diserap tubuh jika minum peroral jika dibandingkan pemberian perrectal.

saya jadi tidak bisa membayangkan apa jadinya jika saran pak omri untuk coffee enema ini dilakukan oleh orang yang menderita kanker kolorektal, recent bowel surgery, obstruksi usus, hemoroid, diverticulitis, penyakit chron, colitis ulserative, irritable bowel syndrome, dll.

Semoga para pengikut omri-enema coffe dapat melihat ini dari sisi yang berbeda. Jangan sampai nanti, setelah dapat komplikasi yang aneh2, baru berobat ke dokter. Kalau nasi sudah jadi bubur, sesal kemudian tiada guna. Lebih bijak dan berhati-hatilah dalam menyikapi sesuatu, apalagi sesuatu yang akan mengintervensi tubuh kita tanpa ada bukti yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Eijiro Sugiyama Edison, MD
Division of Cardiovascular Medicine
Jichi Medical University, Japan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline