Lihat ke Halaman Asli

Melihat Sejarah Komunikasi Radio dari Diorama RRI Jakarta

Diperbarui: 18 September 2017   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Pada hari selasa lalu, tepatnya pada tanggal 12 September 2017, saya bersama beberapa anggota Komunitas Blogger Jakarta yaitu Mbak Cyntia, Mbak Risma, Dheren dan Mas Iman, diundang oleh RRI (Radio Republik Indonesia) untuk berbagi mengenai dunia blogging dan konten digital kepada para pendengar radio Pro 2 Jakarta di frekuensi 105 FM mulai pukul 17.00 - 18.00 WIB.

Dan tempat kami diundang untuk siaran, berada di gedung utama kantor RRI, tepat di samping sebelah kanan pintu masuk gedung utama. Ruangan siaran terlihat sangat rapi dengan dilengkapi oleh berbagai peralatan broadcasting didalamnya.

Tepat pukul 17.00 WIB, sang penyiar yakni Mbak Ivone mulai memperkenalkan kami satu persatu, memulai perbincangan mengenai seperti apa Komunitas Blogger Jakarta, apa kegiatan kami, apa saja prestasi yang kami miliki serta kegiatan apa yang akan kami lakukan kedepannya. Meski satu persatu pertanyaan Mbak Ivone saya jawab, namun sedikitpun pandangan saya selalu tertuju kepada pemandangan yang ada diluar studio. Atau terdapat di lobby gedung utama itu.

Karena studio hanya dibatasi oleh kaca, maka dengan liar mata saya bisa melihat berbagai pemandangan unik atau terkesan "kuno" yang ada diluar studio tempat kami melakukan siaran tersebut.

Kuno dan unik, ya itu mungkin adalah beberapa hal yang muncul di pikiran saya. Saya akui, beberapa kali pertanyaan yang diberikan oleh Mbak Ivone sang penyiar, tidak dengan benar saya jawab karena perasaan ingin segera mengakhiri siaran dan langsung mendekati objek-objek yang sejak masuk ke gedung itu menjadi pertanyaan besar bagi saya.

Dan ketika proses siaran berakhir, diakhiri dengan sesi foto-foto ala anak muda kekinian, langsung saja saya melemparkan pertanyaan kepada sang penyiar. "Mbak, itu yang diluar apa ya?" Mbak Ivone pun menerangkan itu adalah Diorama sejarah komunikasi Radio yang ada di Indonesia.

Setelah beretika untuk mengucapkan salam perpisahan, segera saya pun menghampiri objek-objek yang menjadi penasaran saya sejak awal. Ya memang, ketika masuk ke gedung utama saya sudah melewati objek-objek kuno tersebut, namun karena datang hampir terlambat akibat macetnya lalu lintas ditambah dengan tidak tahunya saya dengan lokasi kantor RRI, membuat saya bergegas masuk studio siaran dan mengabaikan objek-objek tersebut.

***

Unik, kuno dan asli mungkin adalah kata-kata yang tepat menggambarkan objek-objek diorama yang ada di lobby gedung utama kantor pusat RRI itu. Menurut penuturan Mbak Ivone, diorama tersebut baru saja diresmikan sehari lalu yaitu pada tanggal 11 September 2017 bertepatan dengan ulang tahun RRI ke 72 yang diresmikan oleh Direktur Utama LPP RRI Bapak M. Rohanudin. 

Dok.pribadi

Piano berukuran besar, Radio-radio jaman dulu, Prasasti peresmian RRI oleh Menteri Penerangan Maladi, foto tiga pendiri RRI yaitu Dr. Abdurahman Saleh, Adang Kudarusman dan Jusuf Ronodipoero serta foto Ibu Fatmawati yang melakukan siaran pun menjadi objek-objek yang terkesan unik dan asli yang menjadi daya tarik Diorama Radio Republik Indonesia tersebut.

Dan untuk menikmati suasana kuno di Diorama ini, pengunjung tidak perlu membayar sejumlah uang untuk tiket masuk. Karena Diorama ini terletak di lobby gedung utama Kantor Pusat RRI. Jadi Anda dapat bebas masuk menikmati koleksi-koleksi kuno dengan mengajak putra dan putri Anda untuk mengetahui bagaimana sejarah komunikasi radio di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline