Menjaga kebersihan tangan merupakan salah satu aspek yang penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari virus khususnya disaat masa pandemik COVID-19 melanda seluruh dunia. Virus ini pertama kali terkonfirmasi di Kota Wuhan Provinsi Hubei, China dan menjadi awal mula wabah ini menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia sendiri jumlah kasus terkonfirmasi pada tanggal 4 maret 2021 dilansir dari situs covid.go.id berjumlah 1.361.098 kasus positif. Kasus sembuh berjumlah 1.176.356 orang yang sudah dinyatakan sembuh dan sebanyak 36.897 kasus kematian terhitung sejak kasus pertama terdeteksi pada tangggal 2 maret 2020. Dengan jumlah yang sangat banyak ini, membuat masyarakat Indonesia panik karena penyebaran yang begitu cepat dan ditemukannya varian mutasi virus baru COVID-19. Sebagai langkah pencegahan, pemeritah telah mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Disamping mencuci tangan menggunakan sabun dengan cara yang benar, hand sanitizer menjadi cara yang lain untuk menjaga kebersihan tangan. Dengan menggunakan pembersih tangan menggunakan antiseptik (hand sanitizer) yang mengandung alkohol dapat mematikan virus yang menempel pada tangan. Apalagi, salah satu perantara penularan virus adalah tangan jika tangan tersebut menyentuh bagian wajah terutama mata, hidung, dan juga mulut. Disamping itu, untuk menimalisir jika hand sanitizer susah didapatkan di swalayan ataupun took-toko jika terjadi lonjakan kasus lagi seperti awal ditemukannya kasus infeksi di Indonesia dimana hand sanitizer sulit didapatkan.
Perlu dipahami jika pembuatan hand sanitizer harus sesuai dengan kaidah agar tidak terjadi kesalahan pada saat pembuatan, baik dari bahan-bahan dan juga takarannya. Berbagai jenis mikro organisme seperti bakteri dan virus menempel pada tangan dan sulit untuk diketahui keberadaanya.
Virus COVID-19 adalah salah satu contohnya, virus yang biasanya bersarang di rongga mulut, tenggorokan, dan juga paru-paru ini menyerang sistem pernafasan manusia dengan berbagai gejala yang ditimbulkan ketika seseorang terinfeksi COVID-19. Gejala umum yang sering ditemukan seperti demam diatas 37.5 derajat celcius , batuk kering, dan sering merasakan kelelahan sebagaimana yang dilansir dari situs WHO. Adapun gejala khusus yang dialami sebagian orang seperti hilangnya indera perasa atau penciuman, diare, nyeri otot, nyeri tenggorokan, serta kesulitan bernafas.
Langkah -- langkah kegiatan percancangan dilakukan dengan metode percobaan atau eksperimen dan juga studi literatur dari berbagai sumber. Hal yang pertama dilakukan adalah mengumpulkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Kemudian membuat hand sanitizer dengan langkah -- langkah yang sudah ditentukan berdasarkan surat edaran BPOM tentang prosedur pembuatan hand sanitizer.
Alat yang dibutuhkan :
- Gelas ukur 2 L
- Gelas ukur 100 mL
- Gelas ukur 10 mL
- Batang pengaduk
- Drijen kosong 1 L
- Botol spray 60 mL
- Stiker hand sanitizer
- Bahan yang dibutuhkan :
- Etanol 96%
- Gliserol 98%
- H2O2 3%
- Aquades
Prosedur pembuatan hand sanitizer 1L :
- Sebanyak 462 mL etanol 96% dimasukan kedalam gelas ukur 2 L.
- Tambahkan 21 mL hidrogen peroksida 3% ke dalam gelas ukur berisi etanol tersebut.
- Selanjutnya tambahkan 17mL gliserol 98% menggunakan gelas ukur 10 mL, dan pastikan tidak ada sisa gliserol yang tertinggal dengan cara membilasnya dengan aquades.
- Tambahkan aquades sebanyak 500mL, aduk menggunakan batang pengaduk hingga homogen .
- Pindahkan semua bahan yang telah dibuat kedalam drijen kosong 1L.
- Simpan selama 72 jam untuk memastikan tidak ada kontaminasi organisme dari wadah botol.
- Hand sanizier siap digunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H