Lihat ke Halaman Asli

EGI SANTIKA

MAHASISWA

Hepatitis Akut Pada Anak

Diperbarui: 1 September 2024   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kementrian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan kepada masyarakat setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kejadian luar biasa pada kasus Hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia. Kewaspadaan tersebut meningkat setelah 3 pasien anak meninggal dunia di RSUPND dr.Ciptomangunkusumo dengan dugaan yang belum diketahui, pasien anak tersebut meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentan waktu dua minggu terakhir hingga 30 April 2022. Gejala yang dialami pasien tersebut adalah demam,muntah,diare berat,kejang dan penurunan kesadaran. 

Saat ini Kementrian Kesehatan RI sedang berupaya untuk mencari penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.  Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan lebih dari 12 negara. WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahi Etiologinya. Pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari-Maret 2022 di Skotland Tengah. 

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium diluar negri telah dilakukan dan virus hepatiyis tipe A,B,C,D dan E tidak ditemukan sebagai peyebab penyakit tersebut. Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negri yang setelah dilakukan tes molekuler teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-12 dan adenovirus. Kementrian Kesehatan melalui Dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit mengingatkan tentang kewaspadaan terhadap penemuan dan penyakit hepatitis akut pada anak.

                                                                                                                                                                       Sumber: www.Kemenkes




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline