Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Pribadi yang Setia

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apa itu setia?pastinya teman-teman tak asing lagi dengan kata itu. setia sering dihubungkan dengan masalah percintaan, khusunya cinta terhadap pasangan. memang benar bahwa setia merupakan wujud kasih sayang luar biasa yang diberikan oleh seseorang kepada pasangannya. tapi, bagaimanakah sebenarnya wujud dari setia itu?

Setia merupakan wujud dari perasaan sayang, cinta dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap manusia. jika kita berbicara mengenai setia, maka pasti yang terbayang dalam benak kita ialah hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan barang yang dimilikinya, serta manusia terhadap apa yang diinginkan dalam hidupnya. tanpa kita sadari sebenarnya kita mempunyai kesetiaan bukan hanya kepada manusia atau barang tetapi juga terhadap Sang Pencipta yang kita wujudkan dalam kesetiaan dalam menjaga Agama yang dianut. sangat sempit jika menempatkan setia hanya kepada makhlukNya. setia yang paling hakiki adalah yang wajib dan harus kita wujudkan dalam bentuk keikhlasan untuk beribadah kepadaNya.

ada beberapa kiat yang harus kita lakukan untuk belajar menjadi pribadi yang benar-benar setia baik kepada Sang Pencipta maupun manusia.

A. Kiat setia kepada Tuhan YME:


  1. Selalu mengingatNya, dalam keadaan apapun dan dimanapun kita berada. misalnya dengan    membiasakan mengucap  syukur kepadaNya dalam berbagai kondisi dan situasi.
  2. melihat alam sekitar, dengan begitu akan membantu kita untuk bersyukur atas limpahan rahmat dan   karuniaNya.
  3. berusaha untuk taat menjalankan ibadah, bagi umat islam jika sudah memasuki waktu sholat hendaklah segera melaksanakan sholat. hal itu akan memperkuat rasa cinta kita kepada Allah SWT.
  4. tidak menyia-nyiakan waktu hanya untuk bekerja. bekerja memang sangat dianjurka semua agama, namun adakalanya pekerjaan menjadikan kita budak, atau kita diperbudak olehnya. akhirnya kita seolah-olah seperti menuhankan pekerjaan yang kita jalani.
  5. tidak berlarut dalam kesedihan maupun kebahagiaan. terlalu sedih atau gembira pasti akan membuat kita lupa diri. terlalu sedih akan menyebabkan kita berlari ke hal-hal yang buruk, padahal Tuhan selalu mendengar doa kita jika kita mau meminta dan bersabar. sebaliknya, jika kita terlalu bahagia, maka kebahagiaan akan menjadikan kita lalai akan kewajiban kita sebagai hamba untuk beribadah kepadaNya. jadi slow aja yaa..........


itulah kiat-kiat menjadi pribadi yang setia kepada Tuhan YME. nah, untuk kiat menjadi pribadi setia kepada sesama manusia akan saya bagikan pada edisi mendatang.

terimakasih. tunggu ya..........




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline