Lihat ke Halaman Asli

Dorong Pemulihan Ekonomi dan Kreatifitas di Tengah Pandemi, Mahasiswa KKN UM Gelar Pelatihan Batik Ecoprint di Desa Tumpakrejo

Diperbarui: 29 Juni 2021   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Malang -- Mahasiswa KKN UM  telah sukses mengadakan penyuluhan yang dilanjutkan dengan pelatihan membatik Ecoprint dengan teknik pukul (pounding) di Balai Desa Tumpakrejo, Kamis pagi (24/6/2021). Peserta pelatihan di batasi hanya berjumlah 10 orang yang merupakan para ibu-ibu PKK . Meskipun begitu, mereka terlihat antusias mengikuti pelatihan yang baru pertama kali digelar tersebut.

Dalam pelatihan yang di hadiri Ketua PKK Desa Tumpakrejo itu, peserta diajari teknik membuat pola dan memberi warna pada sebuah kain menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan. Di antaranya bunga, daun, batang, dan akar.

Batik ecoprint dapat dikategorikan ke dalam jenis batik yang dibuat dengan cara mereplika tumbuhan ke dalam kain untuk menciptakan warna serta pola motif yang menarik. Ecoprint menggunakan bahan dasar dari tumbuhan maka ecoprint ini cocok dikembangkan di daerah pedesaan. Daerah pedesaan masih banyak tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan ecoprint. Selain itu daerah pedesaan merupakan daerah yang mempunyai banyak potensi yang dapat digali dan dikembangkan sebagai salah satu cara untuk membangkitkan potensi dari masyarakat. Adapun kain yang digunakan pada pembuatan batik ecoprint ini sangat beragam, namun yang digunakan dalam pelatihan di Desa Tumpakrejo tim KKN UM menggunakn kain jenis katun.

Dok. pribadi

Ada beberapa metode membuat ecoprint, yaitu teknik pukul (pounding) , kukus (steaming), dan fermentasi daun. Teknik yang paling sederhana adalah dengan teknik pukul (pounding) teknik ini mengekstrak kain daun dengan cara dipukul . "Teknik ini paling ramah lingkungan, setelah di pukul teknik selanjutnya yaitu fiksasi guna memperkuat warna pada kain sampai warna tadi terserap sempurna. Tidak perlu dikukus," kata Erfiannisa Nur Sholichah selaku perwakilan tim KKN UM yang menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut.

Selama pelaksanaan kegiatan TIM KKN UM Desa Tumpakrejo maupun peserta tak lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak saat proses kegiatan pelatihan pembuatan batik ecoprint berlangsung. 

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas dan keterampilan Ibu-Ibu PKK serta dapat mendorong perekonomian melalui industri kreatif di Desa Tumpakrejo khususnya ditengah masa Pandemi Covid 19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline