Era teknologi terus mengalami perkembangan yang menuntut manusia untuk terus dapat bergerak cepat mengejar dan menyesuaikan diri dengannya. Tidak dipungkiri, perkembangan teknologi telah banyak berpengaruh dan masuk dalam setiap lini kehidupan manusia, termasuk dalam dunia ekonomi.
Kemajuan teknologi telah melahirkan banyak fintech dan e-commerce bermunculan. Para pelaku usaha yang sebelumnya lebih fokus memasarkan dan mempromosikan produknya secara offline, mau tidak mau harus ikut menyesuaikan diri untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana mengembangkan usaha mereka.
Tetapi yang perlu diingat, untuk memajukan ekonomi digital Indonesia, tidak bisa dilakukan sendiri oleh para pelaku usaha saja. Perlu kolaborasi lintas sektor baik pemerintah, perbankan, korporasi hingga pelaku usaha. Kolaborasi diharapkan mampu membuat ekonomi digital Indonesia terus mengalami peningkatan.
Ekonomi digital dapat berkembang jika akses ekonomi terpenuhi. Para pelaku usaha mendapatkan pengetahuan atau pelatihan dan dibantu untuk mendapatkan akses modal atau pinjaman.
Nah, tahun 2019 ini, Connect hadir untuk menjadi wadah yang mempertemukan antara pemerintah, digital entrepreneur, dan pelaku e-commerce. Mereka hadir untuk saling berkolaborasi dan berbagi pengetahuan mengenai ekonomi digital kepada para pelaku usaha atau mereka yang ingin memulai usaha.
Bertempat di JCC Senayan, kegiatan yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 30 hingga 31 Oktober 2019, menjadi wadah pertemuan lintas sektor dan ajang berbagi pengalaman para pelaku ekonomi digital dalam mengembangkan usahanya.
Selain sesi sharing atau diskusi, Connect 2019 juga menghadirkan sesi Business Matchmaking & Technology Showcase yang mempertemukan dan menghubungkan pelaku usaha dengan investor dan korporasi yang dapat bekerja sama untuk mengembangkan usaha.
Pada hari kedua, saya berkesempatan untuk mengikuti sesi diskusi pada jam 10 dengan tema Synergistic Collaboration among Corporates, Startups, Smes & Goverment. dengan narasumber Hery Sofiaji selaku Head of Micro Development and Agent Banking Group Bank Mandiri, Joddy Hernady selaku EVP Digital & Next Business Telkom Group, dan Agung Bezharie selaku Co-Founder/CEO Warung Pintar.
Menurut Hery, Bank Mandiri sebagai bank mikro terbesar kedua di Indonesia hingga saat ini telah menyalurkan kredit kepada para pelaku UMKM kurang lebih mencapai 160 Triliun. Selain itu, juga melakukan pembinaan kepada puluhan ribu pelaku UMKM melalui Program Rumah Kreatif BUMN. Di tengah tumbuhnya banyak fintech, Bank Mandiri memposisikan diri sebagai berkolaborasi dan berkompetisi sekaligus.
Bank Mandiri juga menyediakan kemudahan bagi para pelaku usaha untuk melakukan pengajuan kredit bahkan tanpa agunan. Prosesnya juga cepat sebelum 24 jam sudah bisa dicairkan. Bank Mandiri juga tidak hanya memberikan pinjaman melalui 13 fintech yang bekerja sama dengannya, tapi juga ikut memodali 13 fintech dengan cara membeli saham perusahaan.
Usaha untuk memajukan UMKM juga dilakukan oleh Telkom yang menurut Joddy memiliki tiga program besar Telkom Group yaitu Go Modern, Siap Digital dan Siap Online. Para pelaku UMKM akan dibekali pengetahuan agar mereka mampu untuk bersaing dan dapat memanfaatkan digital termasuk sosial media.