Saat ditanyakan kepada para orangtua, semua pasti menginginkan anaknya tumbuh dengan sehat. Pasti semua orangtua ingin agar anaknya berkembang, sehat dan cerdas.
ASI atau air susu ibu merupakan asupan nutrisi pertama yang diperoleh bayi pertama kali dari ibunya sebelum ia bisa mengonsumsi makanan lain.
ASI menjadi asupan nutrisi alami yang memiliki banyak manfaat bagi anak. Asupan ASI yang cukup dan baik adalah hak anak yang harus dipenuhi oleh seorang ibu terhadap anaknya.
Asupan ASI yang optimal akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Menyadari pentingnya ASI bagi pertumbuhan anak, setiap awal bulan Agustus, dunia selalu memperingatinya dengan mengkampanyekan kepada warga dunia agar terus mendorong praktik baik ibu menyusui dapat terus dimaksimalkan.
Pada peringatan Pekan ASI Sedunia tahun ini, Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan Workshop dengan mengusung tema "Ayah dan Ibu Kunci Keberhasilan Menyusui".
Tema ini sengaja diangkat untuk menyadarkan kembali bahwa tanggung jawab pemberian ASI tidak hanya menjadi kewajiban dari seorang ibu, tetapi dalam proses pemberian ASI, ayah atau suami juga memiliki peran dan tanggung jawab yang sama.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Pekan ASI Sedunia 2019, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Kirana Pritasari menjelaskan bahwa kegiatan workshop dihadiri 500 peserta dengan rincian 102 peserta daerah dari 34 Provinsi yang mewakili Dinas Kesehatan dan Penggerak PKK, peserta pusat sebanyak 244 orang, dan 150 orang peserta undangan Dinkes DKI Jakarta.
Kemeriahan Pekan ASI Sedunia 2019 juga diisi dengan lomba Ibu Bekerja dengan ASI Ekslusif antar Kementerian/Lembaga yang diikuti oleh 78 ibu, dan juga terdapat lomba video edukasi terkait dengan kegiatan Pekan ASI Sedunia.
Pemberian hadiah kepada para pemebang diberikan secara langsung oleh Menteri Kesehatan didampingi oleh Sekjed Kementerian Kesehatan dan Ketua Panitia saat pembukaan Workshop.
Selama ini, masyarakat lebih banyak memahami bahwa persoalan ASI hanya perlu diketahui oleh para wanitia karena mereka adalah calon ibu. Padahal, tanggung jawab sebagai sebuah keluarga sudah seharusnya dilakukan secara bersama-sama termasuk dalam urusan pemberian asupan ASI kepada anak.