Pembangunan selalu menjadi isu sentral dalam perencanaan tata ruang dan kebijakan publik. Dari perencanaan rasional hingga pendekatan kolaboratif, berbagai mazhab pembangunan telah berkembang sebagai respons terhadap kebutuhan dan tantangan zaman.
Tiap mazhab menawarkan perspektif unik yang memengaruhi bagaimana pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta terlibat dalam merancang masa depan lingkungan kita.
Artikel ini akan mengulas berbagai mazhab pembangunan secara mendalam, mulai dari kapitalisme kanan baru hingga perencanaan hijau, serta bagaimana setiap pendekatan menyoroti aspek yang berbeda dari pembangunan.
Perencanaan Rasional & Perencanaan Sistem
Perencanaan rasional berlandaskan pada analisis yang sistematis dan logis. Teori ini berasal dari pendekatan ilmiah dalam membuat keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan meminimalkan subjektivitas. Pendekatan ini didukung oleh penggunaan data dan model analisis yang jelas.
Dalam perencanaan sistem, perencanaan dipahami sebagai proses yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan, yang harus diatur sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang optimal. Kedua pendekatan ini menekankan pentingnya efisiensi dan logika dalam membuat kebijakan pembangunan.(Allmendinger, P. (2002).
2. kapitalisme/Kanan Baru
Mazhab ini berkembang dari perspektif neoliberal yang sangat menekankan peran pasar dalam proses pembangunan. Peran negara dibatasi seminimal mungkin dan sektor swasta dianggap lebih efisien dalam pengelolaan sumber daya.
Kapitalisme kanan baru mendorong privatisasi, deregulasi, dan pengurangan pengeluaran negara untuk kepentingan sosial. Pembangunan dilihat dari sudut pandang keuntungan ekonomi maksimum, sering kali dengan mengabaikan aspek kesetaraan sosial.(Harvey, D. (2007).
3. Sosialisme-Marxisme