Lihat ke Halaman Asli

Mengenalkan Konsep Ukuran pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan Kayu Malele (Patil Lele)

Diperbarui: 29 November 2023   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture By Gramedia Digital

Dunia anak adalah dunia bermain, khususnya pada anak usia 5-6 tahun. Sebagian besar waktu anak digunakan untuk bermain. Bermain sambil belajar, dimana esensi bermain menjiwai setiap kegiatan pembelajaran amat penting bagi pendidikan anak usia dini. Pembelajaran anak usia dini menggunakan esensi bermain. Esensi bermain meliputi perasaan senang, demokratis,aktif tidak terpaksa, dan merdeka (Suyanto, 2005: 9). Bermain bagi anak usia 5-6 tahun dapat menumbuhkan dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan dirinya. Aspek perkembangan dirinya diantaranya ada aspek dasar kognitif. Aspek dasar kognitif merupakan aspek pengembangan yang betujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk mengembangkan kemampuan logis matematis dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan, serta mempersiapkan kemampuan berpikir secara teliti (Santrock, 2007:48).

Agar materi pembelajaran yang diberikan sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mengenalkan konsep ukuran, maka dapat dilakukan melalui permainan. Pengenalan konsep ukuran ini hanya dibatasi untuk menentukan ukuran panjang- pendek dan mengukur panjang suatu benda dengan menggunakan alat ukur non- standar. Permainan yang digunakan untuk megembangkan kemampuan anak dalam mengenal konsep ukuran yaitu permainan kayu malele. Permainan kayu malele ini digunakan karena pada permainan ini menggunakan dua potong kayu yang berbeda ukuran yang digunakan sebagai alat permainannya. Tujuannya agar anak tidak bosan dalam melakukan kegiatan. Kegiatan pembelajaranpun menjadi lebih menyenangkan dan edukatif.

Melalui permainan kayu malele anak dapat mengenal konsep ukuran panjang-pendek atau sebaliknya  dengan  mudah.  Agar permainan lebih menarik maka permainan kayu malele dimodifikasi. Permainan kayu malele modifikasi merupakan permainan tradisional yang dimodifikasi cara/langkah permainannya menjadi lebih sederhana dengan tujuan untuk mengenalkan konsep ukuran panjang-pendek pada anak. Desain permainan kayu malele ini tidak jauh berbeda dari permainan aslinya, sehingga dapat dilestarikan keunggulan permainan kayu malele tersebut. Hanya saja sedikit merubah beberapa tata cara permainannya. 

Permainan kayu malele modifikasi ini menggunakan dua buah potong kayu dan dua buah balok. Dalam permainan kayu malele modifikasi ini dilakukan secara berkelompok 3-4 anak. Potongan kayu yang digunakan untuk mengukur yakni kayu yang panjang. Kayu yang panjang berukuran 40 cm dan kayu yang kecil berukuran 20 cm. Panjang kayu yang digunakan untuk mengukur tidak memiliki ukuran standar sehingga hanya berkisar 40 cm. Cara bermainnya, 2 balok ditata berdekatan, kemudian kayu yang pendek diletakkan diatas balok dan kayu yang panjang digunakan untuk melempar kayu yang pendek. Cara bermainnya dengan cara mencongkel kayu yang kecil hingga terlempar. Pemainnya, 1 anak sebagai pelempar kayu dan anak yang lain bertugas mengamati hasil lemparan. Setelah diberi tanda pada hasil lemparan, maka anak yang melempar kayu bertugas mengukur hasil lemparannya menggunakan kayu yang panjang mulai dari titik lemparan hingga ke tanda yang telah ditentukan. Selain anak belajar mengukur menggunakan alat ukur non baku, anak juga bisa belajar membilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline