Lihat ke Halaman Asli

Ega Edva

Blog Pribadi

Mahasiswa PPG Prajabatan UNESA Lakukan Pelatihan Pengolahan Limbah Rumah Tangga di Panti Asuhan ALB Asih Madiun

Diperbarui: 22 Mei 2023   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi kegiatan pembuatan pupuk (dok. Pribadi)

Pengelolaan limbah di lingkungan masyarakat harus melibatkan masyarakat secara langsung. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah rumah tangga di masyarakat adalah dengan membuatnya menjadi pupuk kompos. Pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos dapat memberikan berbagai manfaat antara lain mengurangi penumpukan dan pembusukan limbah organik sehingga meminimalisir adanya bakteri dan penyakit yang berkembang, meminimalisir dampak pencemaran lingkungan, meningkatkan produktivitas perkebunan, dan dapat bernilai ekonomi jika dilakukan pemasaran produk pupuk tersebut.

Desa karangrejo merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Kondisi masyarakat yang minim pengetahuan terhadap pengelolaan limbah rumah tangga menyebabkan seringkali pembuangan dilakukan sembarangan seperti di sungai atau dibiarkan membusuk begitu saja di belakang rumah. Hal ini tentu menyebabkan dampak tidak baik bagi lingkungan dan berpotensi menjadi sarang bakteri dan penyakit. Maka dari itu, mahasiswa PPL PPG Prajabatan Unesa akan mengadakan “Pelatihan Mengolah Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos pada Masyarakat Desa Karangrejo di Panti Asuhan Anak Luar Biasa Asih Madiun". Pelatihan ini melibatkan masyarakat Desa Karangrejo, masyarakat disabilitas yang ada di Panti, dan pengurus Panti Asuhan Anak Luar Biasa Asih. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada masyarakat sasaran mengenai cara pembuatan pupuk kompos dari limbah rumah tangga sehingga dapat bermanfaat untuk menambah produktivitas perkembunan yang secara langsung dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat sasaran.

Dokumentasi kegiatan pembuatan pupuk (dok. Pribadi)

Masalah pengelolaan limbah rumah tangga di Indonesia saat ini masih menjadi hal yang krusial. Banyaknya limbah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat menyebabkan berbagai dampak buruk pada lingkungan apabila tidak dilakukan penanganan secara efektif. Termasuk juga limbah organik rumah tangga, meski termasuk pada kategori limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri apabila pengelolaannya salah akan berdampak pada penimbunan limbah yang menyebabkan berbagai sarang bakteri dan penyakit. Limbah juga berpotensi menurunkan kualitas sumber daya alam, menyebabkan banjir dan konflik sosial, serta menimbulkan berbagai macam penyakit. Produksi limbah yang terus meningkat apabila dalam penanganannya menyimpang dari kontrol yang seharusnya diberikan akan mengakibatkan kerugian yang nyata dan langsung. Apalagi masyarakat pedesaan, banyak diantaranya yang pengetahuannya masih minim terhadap pengelolaan limbah sehingga seringkali membuang limbah di sungai. Dampak tersebut dapat berpengaruh pada kualitas air, udara, tanah, dan menjadi sarang hewan seperti tikus dan lain sebagainya. Oleh karena itu pengelolaan limbah dari masyarakat menjadi sangat penting dan mendesak. Limbah rumah tangga perlu pengelolaan yang baik agar tidak menimbulkan permasalahan limbah yang lebih kompleks dilingkup pemukiman.

Manfaat kegiatan ini bagi masyarakat Panti Asuhan adalah dapat menyelesaikan masalah limbah dapur yang selalu mengepul setiap hari. Selain itu, Panti Asuhan Asih Madiun memiliki kebun yang membutuhkan pupuk untuk mendukung kesuburan tanaman, sehingga dengan adanya program ini, Panti Asuhan sudah tidak membutuhkan pengeluaran untuk membeli pupuk, karena sudah memanfaatkan pengolahan dari limbah organik dapur. Kegiatan ini berdampak langsung kepada masyarakat, sebagai upaya pemberian solusi dari permasalahan yang dihadapi dan dapat dijadikan sebagai program Panti Asuhan dalam jangka waktu panjang. Kebermanfaatan program ini juga diungkapkan oleh Kepala Panti Asuhan Anak Luar Biasa Asih Madiun. “Program ini sangat baik untuk menambah pengalaman anak-anak dalam pengolahan limbah rumah tangga, mengingat setiap hari panti asuhan selalu memiliki limbah dapur yang selalu menumpuk”, ungkap Ibu Siti Riyadhol Badi’ah. Keberhasilan pelaksanaan program pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk ini juga tidak terlepas dari dukungan Dosen Pembimbing kami, Bapak Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd, yang mengampu mata kuliah proyek kepemimpinan jurusan PLB Unesa.

(dok. Pribadi)

Sebagai calon guru profesional, tidak hanya kemampuan mengajar dan administrasi pendidikan yang perlu dipelajari. Bapak Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd berpesan dalam kehidupan bermasyarakat, pengalaman berorganisasi, menyusun kegiatan, serta memiliki kemampuan bekerjasama dengan orang lain, adalah bekal terbaik untuk terjun di masyarakat. Sehingga sebagai wujud pengembangan kompetensi sebagai calon guru profesional, proyek kepemimpinan ini kami implementasikan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sasaran, dan bisa menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi, khusunya berkaitan dengan pengolahan limbah rumah tangga agar lebih bermanfaat dan meningkatkan produktivitas masyarakat khususnya pada masyarakat disabilitas yang ada di Panti Asuhan ALB Asih Madiun dan masyarakat Desa Karangrejo pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline