Lihat ke Halaman Asli

Ega Edva

Blog Pribadi

Kopi Kisah

Diperbarui: 13 Januari 2022   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berasa-rasa yang tak bisa terungkap kata

Setiap melodi waktu di telinga, memaksa kita untuk saling bertegur sapa

Pun suara masa lalu,katanya tak pernah menyesali kelakuannya

Yang telah menyuakan percakapan kita

Ibarat hujan di kala kemarau, mungkin ini adalah kebetulan yang tak terencanakan

Katakanlah kita adalah uap air yang berevaporasi

Yang kebetulan bertemu menjadi awan yang akhirnya bersama menjadi hujan

Takdir atau kebetulan, nyatanya hujan adalah rahmat Tuhan kan?

Saat hujan reda, dengan santai kamu lukis warna-warna indah

Di pintu-pintu ragu dengan rintikmu

Dengan warna mejikuhibiniu yang tak jelas gambar apa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline