Lihat ke Halaman Asli

Ega Nadia

KKN UNDIP TIM I PERIODE 2020/2021

Dukung Pengurangan Sampah Plastik, Mahasiswa KKN Undip: Tas Rajut Plastik Kresek? Siapa Takut!

Diperbarui: 12 Februari 2021   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tas Rajut Plastik Kresek (dokpri)

Semarang- Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro, Kelurahan Bringin mendaur ulang sampah plastik kresek dengan cara unik. Pengolahan sampah plastik kresek ini dilakukan dengan teknik rajut. Dengan berbekal sampah plastik kresek, gunting, dan jarum rajut (hakpen) dapat dihasilkan karya seni rajut seperti tas, gantungan kunci, taplak, bahkan alas kaki.

Sampah plastik kresek banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Malangnya sama dengan jenis sampah plastik yang lain, sampah plastik ini sukar terurai bahkan membutuhkan waktu hingga 50- 100 tahun lamanya.

Sampah- sampah yang tidak dikelola secara baik akan menjadi pencemar di lingkungan sekitar, baik cemaran di tanah maupun perairan. Sampah yang dibuang ke aliran sungai contohnya, akan mengakibatkan terganggunya aliran sungai dan dapat memicu bencana banjir. 

Tidak berhenti sampai di situ, sampah bisa terus bergerak dan bermuara hingga ke pesisir dan mengganggu keseimbangan ekosistem pesisir. Sampah- sampah akan menutup permukaan akar mangrove dan mengganggu respirasi bahkan parahnya dapat mengakibatkan degradasi ekosistem hutan mangrove secara besar- besaran.

Mengingat besarnya peran mangrove bagi makhluk hidup, baik sebagai habitat hidup, nursery ground, feeding ground bagi biota, menjadi salah satu dari tiga ekosistem penting pereduksi karbon dunia, pelindung dari abrasi pantai bahkan hingga gelombang tsunami menjadi satu dari banyak alasan perlunya pengolahan sampah secara baik agar terhindar dari dampak buruk yang tidak diinginkan .

Selain diharapkan mengurangi limbah sampah plastik kresek di lingkungan sekitar, kegiatan ini bertujuan meningkatkan nilai guna barang olahan.

Sampah di Mangrove (dokpri)

Sebagai langkah awal persiapan, mahasiswa menginisisasi ibu- ibu rumah tangga di sekitar Wilayah Kelurahan Bringin untuk menghimpun sampah plastik kresek. Kegiatan ini juga dibarengi dengan sosialisasi penggunaan kantung belanja sebagai upaya pengurangan sampah plastik kresek secara masif.

Setelah terkumpul, sampah plastik kresek dicuci dan dikeringkan supaya bersih dari kotoran- kotoran yang menempel. Setelah kering, gunting bagian atas dan bawah plastik kresek secara horizontal. Kemudian gunting memutar dengan ketebalan ±1-2 cm tanpa terputus. Benang plastik yang dihasilkan selanjutnya dirajut menjadi karya rajut yang diinginkan.

Oleh Ega Nadia --------------------------------------------------------------------------------------------------

DPL. Lintang Dian Saraswati, SKM, M. Epid ----------------------------------------------------------------------------




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline