Lihat ke Halaman Asli

Polwan Tidak Harus Seorang Wanita

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kita pasti sudah mengenal akronim IWAPI. Ya, benar! Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia. Tidak perlu kita berbincang mengenai maksud dan tujuan kelompok tersebut. Yang pasti itu adalah kelompok wanita yang mempunyai pekerjaan sebagai pengusaha. Mereka adalah wanita pengusaha.

Bagaimana jika dibalik menjadi pengusaha wanita? Bandingkan dengan pengusaha batubara, pengusaha sawit, pengusaha mebel, dan lain sebagainya. Bahasa Indonesia menggunakan hukum DM: diterangkan-menerangkan. Pengusaha adalah kata yang diterangkan. Batubara, sawit, dan mebel adalah kata yang menerangkan. Pengusaha apa? Pengusaha batubara. Batubara menjadi objek usaha si pengusaha. Lalu apa jadinya pengusaha wanita?

Di lingkungan kepolisian kita juga pasti mengenal polisi lalu lintas. Lewat hukum DM dengan mudah kita mengerti bahwa polisi tersebut tugasnya menangani segala hal yang berurusan dengan lalu lintas. Polisi narkotika dimengerti sebagai polisi yang tugasnya memberantas peredaran dan penggunaan narkotika. Bagaimana dengan polisi wanita?

Mari kita bandingkan kepolisian dengan koleganya yang menggunakan anasir wanita di angkatan darat (AD), angkatan udara (AU), dan angkatan laut (AL). AD, AU, dan AL masing-masing menamakan kelompok anggota mereka dari anasir wanita: Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD), Wanita Angkatan Udara (WARA), dan Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL). Mereka tidak menamakan Korps Angkatan Darat Wanita, Angkatan Udara Wanita, dan Korps Angkatan Laut Wanita, karena dalam hukum DM bahasa Indonesia pertukaran posisi kata wanita akan berbeda sama sekali artinya. KOWAD berarti ada kelompok wanita di dalam angkatan darat. Demikian halnya WARA dan KOWAL.

Dengan cukup banyak contoh di atas mengenai hukum DM, maka polisi wanita merupakan polisi yang tugasnya menangani hal-hal mengenai wanita. Apakah polisi tersebut harus wanita? Tidak harus wanita! Kita tentu sering bersua dengan banyak dokter ahli kandungan berjenis kelamin pria, bukan?

Undang-Undang Dasar saja dapat dan sudah pernah diubah. Tentunya akan lebih mudah mengubah istilah polisi wanita menjadi wanita polisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline