Jakarta (21/5) — Berbagai peristiwa pelecehan seksual yang menimpa anak bangsa akhir-akhir ini patut mendapat perhatian serius dari pemerintah. Sebagai negara hukum, maka keseriusan itu harus ditunjukkan secara nyata dengan mengambil langkah-langkah strategis dan tindakan terhadap pelaku. Kalau hal ini terus dibiarkan, maka akan menimbulkan dampak yang lebih besar lagi pada bangsa ini.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Arief Supriyadi pada penutupan Acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pengurus Pusat Forum Pemuda Bangun Negeri (DPP FPBN) Minggu (18/5) di Jakarta.
Dikatakan Arief, kita perlu waspada karena saat ini tengah tejadi dekadensi moral bangsa. Untuk itu, ia berharap pemerintah dapat mengatasi dan mengakhiri persoalan ini demi nasib anak bangsa ini dimasa mendatang.
Lebih lanjut dikatakan, FPBN hadir menjadi wadah pemuda dalam mengembangkan kapasitas bertaraf internasional dan berbudi pekerti luhur. Untuk mewujudkan visi tersebut, FPBN menjalankan tiga misi yakni: meningkatkan kapasitas pemuda, meningkatkan partisipasi dan kesadaran pemuda agar berbudi pekerti luhur, serta membangun sinergi dan kerjasama dengan para pemuda di tingkat lokal dan internasional.
“Sebagai bentuk bentuk kontribusinya, FPBN meluncurkan berbagai program peningkatan kapasitas pemuda melalui pendidikan dan pelatihan jurnalistik komunitas, kewirausahaan, dan pemberdayaan. “Semoga para pemuda mampu memiliki kapasitas berskala internasional dengan tetap menghormati dan menjalankan nilai-nilai budi pekerti luhur bangsa yang telah menjadi perekat persatuan bangsa”, pungkasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H