Lihat ke Halaman Asli

efrilia devi

mahasiswa

Menilik Kecenderungan Stres Akademik Pada Mahawiswa Baru: Penyebab dan Strategi Mengatasinya

Diperbarui: 14 Mei 2023   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penyesuaian di perguruan tinggi yang sukses dapat dilihat salah satunya dari keterlibatan mahasiswa dalam aktivitas di universitas, kesejahteraan psikologis mereka, dan performa akademik yang baik (Mutambara & Bhebe, 2012). 

Penyesuaian diri merupakan proses psikologis yang dialami seseorang saat mengalami perubahan besar dalam hidupnya, seperti saat mulai kuliah. Penyesuaian diri pada mahasiswa baru meliputi aspek psikologis, akademik, sosial, dan demografis. Disamping itu,faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa baru antara lain lingkungan, dukungan sosial, sifat kepribadian, dan pengalaman sebelumnya.

Sebagai mahasiswa baru, seseorang pasti dituntut untuk lebih aktif, baik dalam kegiatan organisasi maupun kegiatan akademik, serta dituntut untuk cepat beradaptasi seperti menyesuaikan jadwal atau tugas kuliah yang terkadang tidak sedikit, melakukan praktikum mereview jurnal dan membuat laporan serta masih banyak lagi. Pada fase tersebut, ternyata tidak sedikit dari mahasiswa baru yang mengalami stres. Terutama pada saat mereka mengalami kegagalan, baik dari berbagai tuntutan yang ada hingga karena tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan. Sehingga berakibat pada stress yang dialami oleh beberapa mahasiswa baru. 

Mahasiswa baru yang mengalami stress akan cenderung lebih mudah marah sering merasa gugup, sedih, putus asa, frustasi dan masih banyak lagi. Selain itu, mereka cenderung merasa lebih sulit untuk mengambil keputusan, mengendalikan hal-hal penting dan yang terburuk adalah mereka tidak dapat menyelesaikan masalah mereka sendiri. 

Beberapa dampak stres bagi mahasiswa baru dapat mengakibatkan penurunan kualitas tidur, berkurangnya konsentrasi dan daya ingat, menurunnya produktivitas akademik, peningkatan risiko kecelakaan atau penyakit, kesehatan mental dan fisik terganggu, peningkatan risiko kecanduan atau perilaku tidak sehat lainnya, serta menurunnya motivasi belajar dan mencapai tujuan akademik. 

Dalam kondisi tertentu, stres dianggap dapat memberikan manfaat seperti mendorong seseorang untuk menyelesaikan tugas lebih cepat sebelum tenggat waktunya. Tetapi bagaimanapun juga, kondisi stres tidak boleh dibiarkan berlarut begitu saja. 

Agar stres tidak semakin berat atau menimbulkan masalah kesehatan, penting bagi setiap orang untuk bisa mengurangi dan mengendalikan stres dengan baik, salah satunya adalah melakukan manajemen stress. Setiap orang khususnya mahasiswa, pasti memiliki cara tersendiri untuk melepaskan stres. Seperti melakukan hal-hal berikut:

1. Meningkatkan kualitas tidur dan pola makan yang sehat

2. Mengurangi kegiatan yang tidak perlu dan atur waktu dengan baik

3. Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental

4. Menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline